SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Sidoarjo segera membongkar sejumlah bangunan liar (bangli) di sempadan sungai Mangetan, Kecamatan Krian. Pembongkaran bangli ini sebagai upaya untuk mencegah banjir yang kerap melanda kawasan tersebut saat hujan mengguyur deras.
Rencana membongkar bangli ini diawali dengan sosialisasi kepada para pemilik bangli, di Kantor Kecamatan Krian, Selasa (18/10). "Kita akan membongkar bangli di sempadan Sungai Mangetan, Krian. Untuk meneruskan usahanya diharapkan pindah ke pasar desa atau tempat lain yang tidak melanggar aturan," cetus Kabid Bina Manfaat Dinas PU Pengairan Sidoarjo, Bambang Tjatur Miarso, saat sosialisasi.
Baca Juga: Dampingi Gubernur Bersih-Bersih Sungai Avour, Kepala DLH Jatim Apresiasi Partisipasi Masyarakat
Di kawasan Kecamatan Krian terdapat puluhan bangli, kebanyakan bangunan permanen. Bangunan itu berdiri di sempadan Sungai Mangetan, Gersikan, Krian. Bangli tersebut kebanyakan digunakan sebagai tempat usaha. Ditanya kapan pembongkaran akan dilakukan, Bambang mengaku saat ini masih tahap sosialisasi. Selanjutnya, pemilik bangli akan dikirimi surat untuk membongkar sendiri bangunannya.
Selain di kawasan Krian, beberapa sungai yang menjadi titik fokus normalisasi sungai dan penertiban bangli yaitu, sungai di kawasan Tambak Kemerakan Krian, Brebek dan Wadung Asri Kecamatan Waru, Desa Pranti Kecamatan Sedati, Desa Bringinbendo Kecamatan Taman, Desa Sepande Kecamatan Candi, Desa Sidokepung, Desa Jumput Rejo, Desa Siwalan Panji Kecamatan Buduran.
Selain kegiatan normalisasi dan penggusuran bangunan liar yang bediri disempadan sungai. Dinas PU Pengairan akan membuat bendungan-bendungan yang sifatnya untuk mengontrol debit air supaya tidak sampai mengakibatkan banjir khususnya daerah yang berada di hilir sungai.
Baca Juga: Resik-Resik Sungai Avour, Gubernur Khofifah Ajak Daerah Lain Keruk Sungai Jelang Musim Hujan
Terpisah, anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, M Nizar mengatakan pihaknya memang meminta agar bangli di sempadan sungai kawasan Krian ditertibkan. Tujuannya, agar saat hujan turun tidak banjir. "Salah satu penyebab banjir karena penyempitan sungai dan banyak bangunan di atasnya, maka harus ditertibkan," tegasnya, Selasa (18/10).
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, sudah seharusnya dinas terkait mensosialisasikan kemudian menertibkan bangli disempadan sungai. Katanya, jika dilakukan pendekatan persuasif, warga akan bisa memahami. Dan dinas terkait harusnya gencar sosialisasi penertiban bangli dan jangan hanya saat terjadi banjir baru bertindak. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News