SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Komisi C DPRD Sidoarjo terus mendata pemicu banjir yang melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Sidoarjo. Selain memanggil dinas terkait, komisi yang diketuai Ahmad Amir Aslichin ini juga menggelar sidak ke lokasi langganan banjir, yakni Desa Bringin Bendo Kecamatan Taman, Rabu (19/10).
Rombongan Komisi C yang dipimpin Wakil Ketua Komisi C, Juanasari langsung meninjau sejumlah lokasi di Desa Bringin Bendo yang diinformasikan sebagai pemicu banjir di desa tersebut, diantaranya titik sungai yang terjadi penyempitan, di sisi timur Jembatan Layang Trosobo.
Baca Juga: Cegah Banjir, TMMD Sidoarjo Tinggikan Jalan Lingkungan
Saat melihat kondisi sungai tersebut, Komisi C mendapatkan pemandangan sungai yang menyempit. Sungai yang semula lebarnya 4 meter, berubah menjadi 2,4 meter. Ini terjadi di titik bawah Jembatan Layang Trosobo sisi timur.
Sungai yang menyempit ini mengarah ke pemukiman warga RT 4/RW 7 Desa Bringin Bendo dan melintasi jalur rel KA. Untuk memastikan lebar sungai menyempit, anggota Komisi C Abdillah Nasih bahkan langsung melakukan pengukuran dari dua sisi sungai tersebut.
"Kalau pas hujan deras kemarin itu, kampung kami banjir hingga 60 sentimeter," cetus Abdul Manaf, warga setempat.
Baca Juga: Peduli Warga Terdampak Banjir, PWI Sidoarjo Gelar Baksos
Menurut Juanasari, temuan sidak ini bakal diinventarisasi. Sehingga pada tahun 2017 nanti, menjadi program prioritas untuk dianggarkan pelebaran sungai-sungai yang menyempit. "Kami juga akan berkoordinasi dengan PT KAI Daop VIII karena sungai yang menyempit juga melintasi jalur rel KA," beber politisi Partai Demokrat ini.
Dikatakan Juanasari, komisinya juga menginventarisasi penyebab banjir dengan melihat kondisi drainase di perumahan-perumahan, apakah terjadi penyumbatan apa tidak. Selain itu meminta Dinas PU Pengairan mendata bangunan liar (bangli) di sempadan sungai, dan melakukan pembongkaran. Harapannya aliran air sungai bisa lancar menuju laut.
Untuk penanganan banjir Bringin Bendo, anggota Komisi C, M Nizar mengusulkan agar rel KA di perlintasan KA Bringin Bendo, ditinggikan 20 sentimeter. Sedangkan jalan aspal, ditinggikan 70 sentimeter.
Baca Juga: Polsek Tanggulangin Salurkan Bantuan Air Bersih di Desa Terdampak Banjir
"Juga dipasang box culvert agar air mengalir lancar dan tidak tersumbat," cetusnya. Usulan ini langsung disampaikan di depan beberapa perwakilan PT KAI Daop VIII yang ikut sidak.
Kepala Dinas PU Pengairan Fatchurrahman menyatakan, guna menangani banjir di sejumlah wilayah Sidoarjo, pihaknya sementara ini mengandalkan pompa. Upaya lainnya masih menunggu dianggarkan tahun 2017. Salah satunya, rencana membangun 3 dam yang diajukan anggaran Rp 450 Miliar. Khusus untuk penanganan banjir di Bringin Bendo, kini dibangun rumah pompa baru, di Desa Sambibulu, lokasinya bertetangga dengan Desa Bringin Bendo. (sta/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News