GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPD II Golkar Kabupaten Gresik menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati HUT Golkar ke-52 tahun, di kantor DPD II Golkar Gresik, Jalan Panglima Sudirman Gresik, Kamis (20/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut beberapa petinggi Golkar. Di antaranya, Ketua DPD II Golkar Gresik Ahmad Nurhamim, Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid, Bendahara Golkar Erry Sucahyo, dan beberapa anggota FPG DPRD Gresik seperti Bambang Adi Pranoto, Miftakhol Jannah dan Khomsatun.
Baca Juga: Musda Golkar Gresik, Sarmuji: Tunggu Juklak dari DPP
Juga hadir KH. Nur Muhamad dan para pengurus DPD Golkar tingkat kabupaten, kecamatan hingga ranting.
Ahmad Nurhamim dalam sambutannya menyatakan, di usai ke-52 tahun Golkar semakin matang dalam berorganisasi. Untuk itu, Nurhamim mengajak semua pengurus dan kader Golkar agar terus memperjungkan Golkar agar tetap di hati masyarakat.
"Golkar di Gresik harus tetap menjadi partai yang diterima masyarakat dan menjadi partai pemenang," katanya.
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
Nurhamim menjelaskan, DPD Golkar Gresik menetapkan tahun 2016 ini sebagai tahun konsolidasi. Yakni konsolidasi program kerja yang sudah dimulai pada 2015 mulai tingkat kabupaten Gresik hingga tingkat ranting. Kemudian, dilanjutkan dengan konsolidasi pemetaan wilayah.
Ia menargetkan pada November 2016 konsolidasi pemetaan wilayah serta musyawarah desa dan kecamatan sudah harus rampung di 360 desa dan keluarahan."Dengan rampungnya konsolidasi tersebut, maka DPD Golkar Gresik hingga akhir 2016 sudah memiliki 4.500 kader struktural aktif. Kalau 4.500 kader struktural aktif itu sudah terbentuk di semua desa dan kelurahan, maka Golkar akan kuat," terang Nurhamin.
Masih kata Nurhamim, selama 54 tahun ini, Golkar telah banyak memberikan warna dalam membangun bangsa dan banyak berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. "Makanya sebagai pengurus dan kader partai sesepuh, organisasi tertua, harus bangga atas kiprah Golkar," katanya.
Baca Juga: HUT ke-60, Ribuan Massa Golkar Gresik Ikuti Senam Massal Nasional Pecahkan Rekor Muri
"Golkar pada era reformasi, tepatnya pada Pemilu 1999 pernah diprediksi akan hilang. Sebab, gelombang protes terhadap keberadaan Golkar dan Orde Baru sangat dahsyat. Namun, ketakutan itu tidak terbukti. Kondisi ini dibuktikan dengan kemenangan Golkar pada urutan ke-2 pada Pemilu 1999 setelah PDIP. Ini menunjukkan masyarakat masih menghendaki, cinta dan butuh Golkar," ungkapnya.
Karena itu, tambah Nurhamim pihaknya meminta kepada semua kader dan pengurus Golkar agar tidak terpengaruh dengan suara-suara tidak bebar. "Kita harus berupaya untuk menguningkan Gresik. Tahap awal ini kita buatkan 1.000 baju kuning," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News