Polsek Songgon Banyuwangi Bantu SMP Kosgoro Gelar Tes Urine

Polsek Songgon Banyuwangi Bantu SMP Kosgoro Gelar Tes Urine Kapolsek Songgon saksikan hasil tes urine.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Maraknya penyalahgunaan obat daftar G di kalangan pelajar di kawasan Kecamatan Songgon Banyuwangi membuat SMP Kosgoro Sragi melakukan langkah antisipasi. Di antaranya, pihak sekolah bekerjasama dengan tim medis Puskesmas Songgon dan kepolisian setempat menggelar tes urine yang menyasar kalangan peserta didik.

“Pihak sekolah mengaku prihatin dengan maraknya kasus penyalahgunaan obat yang menjalari siswa. Meskipun konsumsinya selepas jam belajar, pihak sekolah mengaku angkat tangan dalam mengatasinya. Maka digelar tes urine setelah apel rutin tiap Jumat,” tandas Kapolsek Songgon, AKP Suwanto Barri kepada BANGSAONLINE, Sabtu (22/10).

Baca Juga: Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Ditusuk Santri Sendiri, Tangkap Pelaku, Polisi Dalami Motif

Pelaksanaan pemeriksaan air seni ini dilakukan setelah apel Jumat yang dipimpin Kapolsek Songgon AKP Suwanto Barri. Pagi itu mantan Kapolsek Gambiran ini diminta pihak sekolah untuk memberikan arahan seputar kenakalan remaja yang berkaitan dengan konsumsi miras, penyalahgunaan obat dan psikotropika.

Tidak semua pelajar dites urine. Berdasarkan data guru bimbingan konseling, setidaknya ada 21 anak didik yang dicurigai melakukan penyalahgunaan obat. Mereka dipanggil satu per satu untuk menjalani tes yang dilakukan tim medis Puskesmas Songgon di bawah pengawasan kapolsek.

“Jadi tes air kencingnya dilakukan secara acak. Hanya pelajar yang masuk data merah guru bimbingan konseling saja yang diuji. Mereka dari jenjang kelas VII-IX. Mengenai hasilnya masih dalam tahap pemeriksaan tim medis,” urai perwira polisi dengan pangkat tiga balok emas di pundak.

Baca Juga: Ratusan Pendekar Geber-Geber Motor di Depan Mapolsek Bangorejo Banyuwangi, Ada Apa?

Ironisnya tes urine itu juga menyasar 1 siswi. Sedangkan 20 orang lainnya adalah para siswa. Tes air seni yang digelar secara dadakan ini untuk memberikan shok terapi kepada para pelajar SMP Kosgoro agar tidak dekat-dekat dengan narkoba.

“Kami arahkan kepada pihak sekolah agar identitas para pelajar yang masuk cacatan merah tetap dirahasiakan. Andai nanti hasil ujinya ada yang positif agar orang tua siswa dipanggil ke sekolah untuk membantu pengawasan terhadap anaknya,” ungkapnya.

Masalah narkoba memang menjadi tantangan masyakarat untuk mencegahnya. Sebab itu pihak kepolisian meminta tiap warga yang mengetahui peredaran narkoba di wilayahnya untuk dilaporkan kepada aparat terdekat. (bwi1)

Baca Juga: Dianiaya Senior, Tangan Siswa SMK Pelayaran di Banyuwangi Melepuh, Rasakan Sakit di Dada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO