Satu Terduga Teroris Ditangkap di Magetan, Rencanakan Aksi Teror di Jateng dan Jatim

Satu Terduga Teroris Ditangkap di Magetan, Rencanakan Aksi Teror di Jateng dan Jatim Tim Densus 88 Antiteror dan personel Brimob Detasemen C Surakarta saat menggeledah rumah terduga teroris Gatot Witono alias Sabarno di di Jalan Hasanudin, Selosari, Magetan, kemarin (25/10).

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Anggota Satuan Brimob Datasemen C Surakarta menangkap seorang terduga di Jalan Mayjen S Parman, Kabupaten Magetan, Selasa (25/10).

Bersama Brimob Polda Jateng, Inafis serta anggota Reskrim Polresta Solo, terduga yang ditangkap yakni Gatot Witono alias Sabarno (48 tahun) yang merupakan anggota Jamaah Islamiyyah.

"Tersangka ini masuk dalam daftar pencarian orang dan ditangkap pada hari Selasa jam 7 pagi," ujar Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi.

Usai Gatot Witono ditangkap, tim tersebut didampingi ketua RT/RW melakukan penggeledahan di rumah tersangka di Jalan Hasanudin, Selosari, Magetan.

Dalam penggeledahan petugas membawa beberapa dokumen. Dan membawa satu CPU yang diduga berisi dokumen.

"Tadi sudah dari pagi. Sekitar jam 07.00 wib. Menggunakan truk dan tank khusus," kata Staf Pekerjaan Umum yang tidak mau disebutkan namanya.

Usai ditangkap, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror langsung membawa Gatot ke Surakarta, Jawa Tengah.

"Iya (kami) bawa beberapa barang (dari rumah Gatot). Kami bukan pemain inti," kata Kepala Satreskrim Polres Kota Surakarta Komisaris Saprodin, tanpa menyebut barang yang disita.

Kapolsek Magetan Ajun Komisaris Agus Suprijanto enggan menjelaskan penangkapan Gatot. Ia menyatakan pihaknya hanya terlibat dalam pengamanan di sekitar lokasi penangkapan terduga pelaku me. "Hanya itu setelah mendapatkan perintah pagi tadi," ujarnya.

Saat penangkapan berlangsung, Jalan Hasanudin disterilkan. Polisi menutup akses transportasi tersebut dari arah selatan maupun utara dari pagi hingga siang.

Sementara Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar di Mabes Polri menerangkan, Gatot Witono berperan sebagai penyimpan logistik.

"GW ini jaringan Jamaah Islamiyah, dia bertugas menyimpan logistik untuk mendukung aksi teror seputaran Jawa Tengah dan Jawa Timur," katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO