BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bupati Bojonegoro, Suyoto mengajak petani di wilayah Bojonegoro untuk ikut asuransi tanaman padi. Sebab jika ikut asuransi, kata dia, apabila tanaman padi gagal panen karena banjir bandang maupun banjir luapan air Sungai Bengawan Solo, maka akan ditanggung kerugian sesuai lahan sawah yang diasuransikan.
“Saya imbau kepada semua petani di Bojonegoro agar ikut asuransi tanaman padinya,” ujarnya, Senin (31/10).
Baca Juga: Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemkab Bojonegoro Salurkan Bantuan Pupuk Subsidi dan Benih Padi
Hingga kini sudah ada 1.419 petani di Bojonegoro yang ikut asuransi tanaman padi dengan luas lahan sawah sekitar 865,76 hektare. Meski demikian, masih banyak petani lainnya di Bojonegoro yang belum ikut asuransi.
Petani yang ikut asuransi tanaman padi maka saat tanaman padi gagal panen bisa mendapatkan klaim asuransi senilai Rp 6 juta per hektare. Namun, klaim diberikan jika kerusakan tanaman padi itu mencapai 75 persen. "Program ini terus disosialisasikan ke desa-desa," paparnya.
Sementara itu, produksi padi di Bojonegoro pada tahun 2014 mencapai 6,5 ton per hektare, sedangkan produksi padi pada tahun 2015 mencapai 7,48 ton per hektare. Pada tahun ini target produksi padi dipatok satu juta ton gabah.
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati
Luas sawah tadah hujan di Bojonegoro mencapai 41.371 hektare. Sedangkan, luas lahan irigasi sekitar 36.151 hektare. Areal persawahan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo sekitar 32,58 persen. Sawah itu berada di Kecamatan Ngraho, Padangan, Gayam, Kalitidu, Dander, Trucuk, Malo, Bojonegoro, Kapas, Balen, Sumberejo, dan Baureno. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News