Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati

Diguyur Hujan Deras, Tanaman Tembakau Ratusan Petani di Bojonegoro Tergenang Air dan Mati Areal pertanian tembakao di Bojonegoro yang terendam air hujan.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa hari terakhir ini membuat areal pertanian tembakau di dua kecamatan tergenang, tepatnya di areal persawahan Kecamatan Baureno dan Kanor.

Tembakau yang tergenang itu baru sekitar semingguan terakhir ditanam oleh ratusan petani yang tersebar di dua kecamatan. Areal persawahan terlihat penuh air sisa hujan, serta bibit tembakaunya layu. Sebagian petani juga sibuk menguras air di sawahnya dengan mesin pompa air untuk mencegah bibit tembakau terendam.

Baca Juga: Ketua DPRD Blitar Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Cuaca Ekstrem

"Hujan terus, kalau tidak siang ya sore. Tadi malam juga sekali. Padahal bulan tiga, empat kemarin kering sekali, mulai awal bulan enam ini kok hujan terus," keluh salah satu petani tembakau di Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno M. Khamim, Kamis (17/6/21).

Selain dia, sejumlah petani lain di Desa Drajat, Kecamatan Baureno juga mengeluh jika tanaman tembakaunya tenggelam dan dipastikan mati. Itu karena air menggenangi areal persawahan mereka setelah mengguyur wilayah Bojonegoro.

Baca Juga: Akibat Hujan Disertai Angin Kencang, Puluhan Rumah di Waru Sidoarjo Alami Kerusakan

"Sejumlah lahan pertanian tembakau di Desa Bakung, Kecamatan Kanor juga terancam mati, karena sawahnya tergenang air hujan," kata petani lainnya M. Fauzi.

Dampak tergenangnya bibit tembakau tersebut, para petani dipastikan merugi hingga jutaan rupiah. Sebab, para petani sebelumnya telah mengeluarkan uang untuk proses penggarapan tanah dan pembelian bibit tembakau.

Sementara itu, menurut Agen Bencana Wilayah Bojonegoro M. Nurcholish, idealnya bulan Juni ini sudah memasuki musim kemarau. Bahkan berdasarkan prediksi BMKG pada awal 2021 lalu, musim kemarau di Bojonegoro sudah mulai pada bulan Maret akhir. Namun karena berbagai faktor sehingga membuat cuaca tidak menentu dan terjadi hujan di bulan Juni ini.

Baca Juga: Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Kota Gresik Terendam Banjir

"Potensi hujan untuk saat ini di wilayah Jatim termasuk di Bojonegoro karena dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO atau Madden Julian Oscillation," ujar Nurcholis menambahkan. (nur/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pohon Tumbang Timpa Warung Wisata Jolotundo Mojokerto':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO