TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, dr Saiful Hadi Dinas, mewanti-wanti kepada masyarakat bumi wali agar selalu waspada terhadap penyakit Demam Berdarah (DB).
Kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (8/11) Saiful mengungkapkan, bulan November 2016 hingga Maret 2017 merupakan siklus puncaknya penyebaran penyakit DB. Biasanya mulai adanya tanda-tanda penyakit DB, tepatnya berada di Bulan Desember. Sedangkan fase tepat bulan Maret DB akan berakhir.
Baca Juga: Peringati HUT ke-17, IPeKB Tuban Siap Menuju Indonesia Emas 2045
Sementara jumlah penderita DB sesuai data di Dinkes Tuban ada 192 penderita per 8 November 2016 ini. "November ini belum terlihat, tapi tetap kita harus waspada," ujar dokter lulusan UNAIR Surabaya itu.
Agar penyakit DB bisa ditekan, ia mengimbau masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sekitar 80 persen dan fogging sekitar (20) persen. PSN tersebut maksudnya masyarakat perlu melakukan 3M, yakni Mengubur, Menutup dan Menguras dan melakukan abatisasi.
"Selain melakukan 3M sebaiknya juga memberi abate di kamar mandi atau genangan air," pesannya.
Baca Juga: Protes SKTM tak Bisa Digunakan untuk Berobat, Puluhan Mahasiswa PMII Demo Pemkab Tuban
Lanjut Saiful menyampaikan, dari 20 wilayah yang paling rawan terserang DB yakni Kecamatan Palang, Semanding dan Tuban Kota. Tiga kecamatan itu dinilai paling rawan, sebab penduduknya sangat padat.
"Sebenarnya 17 kecamatan juga termasuk rawan, tapi yang paling rawan adalah 3 kecamatan tadi," pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News