JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kongres ke-17 Muslimat NU dimulai. Forum tertinggi lima tahunan Banom (badan otonom) perempuan NU itu akan dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (24/11) besok pukul 09.00 WIB.
“Kami sudah mendapat konfirmasi, insyaallah presiden berkenan membuka kemudian dilanjutkan Panglima TNI (Jenderal TNI Gatot Nurmantyo) dan ditutup oleh Pak Wapres (Jusuf Kalla) pada tanggal 26,” tutur Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa usai membuka expo rangkaian kongres, Rabu (23/11).
Baca Juga: Khofifah: Jadikan Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
Selain presiden dan Panglima TNI, sejumlah menteri Kabinet Kerja juga akan hadir untuk mengisi materi. Selama ini, kementerian yang dibawahi para menteri tersebut memang memiliki keterkaitan langsung dengan layanan di Muslimat NU yang sejalan dengan nomenklatur pemerintah.
Di bidang kesehatan, Muslimat NU memiliki YKMNU (Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU) yang mengelola panti asuhan, rumah sakit serta klinik.
Ada 144 panti asuhan yang dikelola Muslimat NU, 108 klinik dan yang sekarang sedang dikembangkan yakni klinik hemodialisis (cuci darah). “Maka sebetulnya mitra utamanya adalah Kementerian Kesehatan,” katanya.
Baca Juga: Hadiri Pengukuhan Rektor UTM Sebagai Guru Besar, Khofifah Ucapkan Selamat dan Sampaikan Apresiasinya
Di bidang pendidikan, Muslimat NU memiliki 9.900-an TK dan RA (Raudhatul Athfal), 6.600 PAUD dan 15.600 TPQ. “Maka mitra prioritas adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial,” tambah Khofifah yang juga menjabat Menteri Sosial.
Terkait expo yang dibuka hari ini, hingga kini di Indonesia baru ada tiga induk koperasi wanita yakni Inkowapi (milik Iwapi), Ikopwan milik Kowani dan Inkopan (Induk Koperasi Annisa’) milik Muslimat NU. “Maka mitra prioritas adalah Kementerian Koperasi dan UMKM,” jelasnya.
Mitra berikutnya adalah Kementerian Agama karena Muslimat NU memposisikan diri sebagai jamiyah diniyah ijtima’iyah (organisasi sosial keagamaan) yang di dalamnya terdapat payung himpunan da’iyah dan majelis taklim. Hingga kini ada 59.600-an majelis taklim di bawah Muslimat NU.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
“Jadi kementerian-kementerian ini menjadi mitra strategis karena layanan Muslimat NU tersebar di seluruh Indonesia,” katanya.
Sehingga, lanjut Khofifah, berbagai kemitraan apakah yang berasal dari government maupun non government, dari dalam dan luar negeri, menjadi penting untuk membangun jejaring dari seluruh layanan yang selama ini menjadi khidmat Muslimat NU.
“Kami juga sedang mengembangkan piloting di beberapa daerah lewat usaha-usaha ekonomi kreatif. Jadi dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, sesungguhnya kami juga telah membangun kemitraan cukup lama,” jelasnya.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Tak hanya itu, Muslimat NU juga melakukan upaya terkait berbagai macam ikhtiar untuk menjadi bagian kontributif secara solutif dari berbagai permasalah penyakit sosial kemasyarakatan.
“Dari Maret lalu di Kota Malang secara nasional kami mendeklarsikan Laskar Anti Narkoba dan sekarang 34 provinsi telah melakukannya. Di beberapa cabang sudah dilakukan, bahkan sudah ada pelantikan laskar bukan lagi deklarasi,” jelasnya.
Hal ini akan terus dikuatkan jajaran Muslimat NU di lini paling bawah. Mereka disiapkan sebagai penyuluh dan motivator karena memang rata-rata para da’iyah, ustadzah maupun penceramah.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
“Sehingga misi dan message terkait pencegahan di hulu dari penyalahguna napza, kita berharap bisa memberikan kontribusi secara lebih signifikan di lini paling bawah,” tuntasnya. (mnu/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News