GRESIK, BANGSAONLINE.com - Di saat jumlah RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) selaku penerima program bantuan Raskin (beras miskin) di Kabupaten Gresik terus berkurang, angka tunggakan pembayaran Raskin ke Bulog (Badan Urusan Logistik) Divre Surabaya Utara malah masih tinggi.
Tercatat hingga jelang akhir bulan November 2016, tunggakan pembayaran Raskin di Kabupaten Gresik masih tembus hingga Rp 1,6 miliar.
Baca Juga: KTNA Gresik Sesalkan Buruknya Kualitas Raskin Bulog
"Angka tunggakan raskin masyarakat Kabupaten Gresik yang belum terbayar hingga saat ini masih mencapai Rp 1,6 miliar," kata Kepala Bulog Divre Surabaya Utara, Cecep Pandji Nandia, didampingi wakilnya Erly, Kabag Kesra Pemkab Gresk Khusaini dan Kabag Humas Suyono ketika memberikan keterangan pers soal penyaluran Raskin di Kabupaten Gresik, di RM. Rahmawati, Kamis (24/11).
Menurut dia, tunggakan Raskin di Kabupaten Gresik itu pada dasarnya juga dialami oleh para penerima Raskin di daerah lain. Sebab, dalam pendistribusian Raskin menggunakan cara cash and carry (pembayaran langsung dan hutang).
"Bagi masyarakat miskin yang punya kemampuan begitu mendapatkan raskin langsung bayar. Tapi sebaliknya, yang tidak punya uang hutang. Hal ini yang menyebabkan tunggakan Raskin cukup besar," jelasnya.
Baca Juga: Dugaan Oknum Anggota DPRD Gresik Bermain Beras Raskin, Komisi IV Janji Usut
Meski tunggakan raskin di Kabupaten Gresik terbilang cukup besar, namun dia optimis tunggakan tersebut hingga pertengahan Desember 2016 mendatang bisa terlunasi. "Target kami tunggakan Rp 1,6 miliar tersebut sebelum akhir tahun sudah lunas," tegasnya.
Pada kesempatan itu Cecep juga menjelaskan kalau penyaluran Raskin di Kabupaten Gresik mulai bulan Januari-September 2016 tersalur 100 persen. "Total beras yang kami salurkan sebanyak 1.100 ton," terangnya.
Beras raskin tersebut dibeli Bulog dari petani seharga Rp 7.700 per kg. Kemudian, dijual ke masyarakat miskin Rp 1.600 per kg. "Sisanya disubsidi pemerintah," pungkasnya.
Baca Juga: Soal Raskin Tak Layak Konsumsi di Desa Dapet, Kabag Kesra Sebut Ada Muatan Politis
Sementara Kabag Kesra Pemkab Gresik, Khusaini menyatakan, jumlah RTSM penerima Raskin di Kabupaten Gresik tiap tahun jumlahnya terus menurun. Kalau pada tahun 2015 jumlah penerima Raskin masih mencapai 90.000 RTSM lebih, awal tahun 2016 turun tinggal 70.000 lebih.
"Jadi, turunnya cukup signifikan," katanya.
Khusaini mengaku pemerintah, khususnya pemerintahan desa (kepala desa) kerap dihadapkan fenomena dilematis dalam penyaluaran Raskin.
Baca Juga: Cegah Salah Sasaran, Bagian Kesra Pemkab Gresik Awasi Distribusi Raskin
Sebab, kebanyakan desa penerima raskin baik yang kaya maupun miskin minta raskin. Sehingga, diambil kebijakan dibagi rata. "Tapi sebelumnya diadakan musyawarah. Dan kasus ini bersifat nasional dan diperbolehkan," ungkapnya.
Khusaini menambahkan, dalam penyaluran raskin desa diberikan kewenangan untuk mengganti penerima raskin. "Tapi semuanya juga lewat musyawarah di desa dan tidak ada yang keberatan," pungkas mantan Camat Kebomas ini. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News