Syukuri Penutupan Dolly, Ribuan Umat Islam Gelar Tabligh Akbar

Syukuri Penutupan Dolly, Ribuan Umat Islam Gelar Tabligh Akbar Ulama melantunkan doa, sejalan dengan penutupan Dolly. foto:nisa/BANGSAONLINE


SURABAYA (bangsaonline) - Ribuan massa dan perwakilan 61 ormas Islam se-Jatim menghadiri tabligh akbar yang digelar Gabungan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim di Taman Apsari, Surabaya, Rabu (18/6). Ada juga perwakilan BEM mahasiswa di Jatim.

Mereka datang membawa berbagai poster dan spanduk dengan berbagai tulisan. Salah satu tulisan spanduk itu seperti ‘Maju Terus Pantang Mundur Tutup ’ dengan background gambar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Tabligh ini sebagai bentuk dukungan atas penutupan lokalisasi dan Jarak secara khusus, dan penutupan lokalisasi di Jatim secara umum. Koordinator GUIB JatimKH Abdurrahman Azis mengatakan, tabligh ini tasyakur ditutupnya prostitusi terbesar di Asia Tenggara, dan Jarak. Tabligh ini digelar bukan untuk memusuhi warga . “Kita berdo'a agar mereka (PSK dan mucikari) segera menemukan pekerjaan yang baik, marilah kita mulai momentum penutupan lokalisasi ini dengan Basmallah," ujarnya.

Dakwah singkat para ustad dan da'i ini juga disambut gema takbir dari masa yang hadir. Mereka meneriakkan kalimat takbir secara serempak sambil terus mendengar tausiah. Ustad Nur Hidayat juga tak mau ketinggalan menyampaikan orasinya. "Allahu Akbar, Allahu Akbar. Hari ini kita mengawali penutupan lokalisasi. InsyaAllah saudara kita akan ditolong oleh Allah. Kita tidak untuk memusuhi, tapi untuk mendo'akan mereka agar mendapat pertolongan Allah. Insya Allah, Allah akan memberi pertolongan kepada kita semua," kata Nur Hidayat, yang disambut gema takbir.

Mewakili NU, KH Abdurrahman Navis menyampaikan pentingnya kerukunan. Dengan ditutupnya , ia berharap warga tetap hidup rukun bersama.Sementara Sekretaris MUI Jatim Muhammad Yunus mengatakan, Surabaya adalah kota religius, kota tempat Sunan Ampel menyebarkan agama Islam. “Tidak pantas masih ada prostitusi di Surabaya, harus ditutup," ujar Yunus.

Di akhir acara, Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori mengajak para jamaah tabligh untuk membaca istighfar bersama. Dilakukan juga pernyataan sikap dukungan penutupan lokalisasi Jarak dan . Diantara isi pernyataan sikap itu, mengajak para mucikari dan pelaku perzinahan untuk sadar dan bertaubat. Pernyataan lainnya, adalah mendukung kebijakan pemerintahdi Jatim yang menargetkan menutup semua lokalisasi pada tahun ini.

“Kami siap memback-up apabila membutuhkan kami dalam rangka menutup lokalisasi,” ujar Kiai Shomad, didampingi Ketua Ikatan Dai Area Lokalisasi (IDIAL) Sunarto.Usai pembacaan ikrar dan doa, dilakukan juga sujud bersama di lokasi sebagai bentuk syukur atas ditutupnya lokalisasi dan Jarak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO