PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mohamad Wildan Firdaus, salah satu guru honorer di Kabupaten Pamekasan, dipanggil ke kantor PCNU Pamekasan, Kamis (8/12), terkait dengan komentarnya di facebook yang menghina NU. Hinaan yang dilakukan Wildan, dilakukan pada tanggal 4 November 2016 lalu, menanggapi link berita yang diunggah di facebook milik Kholili Pasther.
Dalam komentarnya, Wildan menulis '"NU Laknatullah....modal congos aj yg gede!!! Ini yg bela FPI adalah Al quran. NU mn ada yang berani!!! NU bangsat....".
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Hujatan ini kemudian direspon GP Ansor Pamekasan. Identitas Wildan langsung ditelusuri. Diketahui, Mohamad Wildan Firdaus tinggal di Desa Galis, Kecamatan Galis kabupaten Pamekasan. Pria kelahiran Pamekasan, 23 Desember 1985 ini kemudian dimintai tabayun (klarifikasi) terkait hinaan itu di kantor NU.
Rapat tabayun (klarifikasi) dihadiri RKH Taufik Hasyim selaku Ketua PCNU Pamekasan, KH Shahibuddin Wakil Ketua PCNU, RP KH Najibul Khair Wakil Ketua PCNU, Mohammad Ramli Bendahara PCNU, Moh Subhan Wakil Sekretaris PCNU, Judy Keisna Murti Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBHNU) dan Hassan dari GP Ansor Cabang Pamekasan.
Awalnya, Wildan enggan mengakui terkait dengan komentar yang menghina NU tersebut. Wildan beralasan akun facebooknya diretas oleh hacker. "Itu bukan saya yang membuat komentar. Facebook saya kena hack," kata Wildan.
Baca Juga: PCNU se-Madura Minta Nahdliyin Jaga Kondusivitas Pilkada, Keluarkan 7 Imbauan
Bantahan tersebut kemudian dibeberkan dengan bukti-bukti dialog Wildan di facebook. Namun Wildan masih bertahan dengan pembelaannya. Padahal pengurus PCNU Pamekasan sudah meminta dengan ikhlas agar mengakui agar persoalan tidak semakin panjang.
Karena tawaran jalan damai tidak diindahkan, akhirnya pengurus berniat membawa ke jalur hukum. Hal ini rupanya membuat pendirian Wildan goyah. Wildan akhirnya minta maaf. Sambil menangis di hadapan para kiai, Wildan kemudian mengakui.
"Ya kiai, itu benar saya yang membuat status di facebook. Saya minta maaf dan jangan diproses hukum. Saya taubat tidak akan mengulangi lagi," ujar Wildan sambil terisak-isak dan memohon-mohon.
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Melihat kesungguhan Wildan, permintaan maaf tersebut akhirnya diterima oleh para kiai, setelah menggelar rapat tertutup. Dengan syarat harus menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa kejadian ini tidak akan pernah diulangi lagi.
Serta, Wildan diminta untuk sowan ke jajaran Syuriah PCNU Pamekasan. Ada empat kiai yang harus didatangi Wildan yakni, KH Mannan Fadholi Rois Syuriah, KH Afifuddin Thoha Wakil Rois, KH Misbahul Munir Wakil Rois dan KH Muzammil Wakil Rois.
Selain itu, Wildan diminta untuk membuat permintaan maaf di akun facebooknya terkait dengan komentarnya yang sudah menghina NU. "NU cinta damai. Permintaan maaf yang disampaikan Wildan sudah kita terima dan kejadian ini tidak perlu diperpanjang lagi," terang KH Taufik Hasyim, Ketua PCNU Pamekasan. Kamis, (8/12).
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
Bahkan, Wildan mengaku siap untuk mengabdi di NU. Keinginan tersebut direspon baik. Namun PCNU masih akan koordinasi dengan Badan Otonom (Banom) yang bisa mengakomodir. (err/ros/lan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News