Tak Kunjung Lunasi Uang Pembelian Mobil, Aktivis LSM di Pamekasan Disandera

Tak Kunjung Lunasi Uang Pembelian Mobil, Aktivis LSM di Pamekasan Disandera Turmudi (menunduk) didampingi Kapolsek Kadur.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Toyib (50), warga Desa Sokabanah, Kecamatan Sokabanah, Kabupaten Sampang, menyandera Turmudi (45), aktivis LSM, warga Desa Buddagen, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, dalam enam hari terakhir ini. Pasalnya, Turmudi tak segera melunasi uang pembelian mobil.

Tempat sandera adalah rumah kakak Toyib, yang bernama Tambang (54) di Desa Bangkes, Kecamatan Kadur. Lokasi rumah ini tak mungkin dijangkau kendaraan roda empat, dikarenakan berada di kaki bukit dan berjarak sekitar 18 km dari pusat Kota Pamekasan.

Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan

"Saya tidak menyandera Turmudi. Saya hanya melarang Turmudi pulang dari rumah kakak saya di Desa Bangkes. Turmudi boleh pulang jika seluruh utangnya lunas. Selama 17 bulan, Turmudi masih punya utang pembelian mobil saya sebesar Rp 121 juta," tutur Toyib, Kamis (15/12).

Toyib menambahkan, saat berpapasan di jalan arah Kadur sepekan lalu, Turmudi langsung dihadang. Kala itu, Toyib menanyakan soal utang pembayaran mobil. Namun, Turmudi hanya bisa berjanji akan melunasi. Mendengar janji itu, Turmudi langsung diajak ke rumah Tambang di Dusun Lekoh Temor Desa Bangkes.

"Sesampainya di rumah Kak Tambang, Turmudi kembali berjanji akan melunasi utang pembayaran mobil saya yang dibelinya Juli 2015 lalu. Lantaran terus mengumbar janji itulah, saya melarang Turmudi pulang dari rumah Kak Tambang. Jadi sudah enam hari ini, Turmudi menginap di rumah Kak Tambang," urai Toyib.

Baca Juga: Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Kecamatan Kota Diringkus Satreskrim Polres Pamekasan

Menurut Toyib, mobil Avanza bernopol M-306-P miliknya dibawa Turmudi usai akad jual beli pada Juli 2015 lalu. Toyib sendiri tidak bisa menyita mobil, lantaran sudah tidak ada di rumah Turmudi. "Kata Turmudi, mobil itu tengah disewakan pada seseorang," ucap Toyib.

Toyib menolak tudingan warga, yang mengatakan dirinya telah menyanderaTurmudi. "Kalau melakukan penyanderaan, saya tidak akan memberi makan dan minum. Malahan, telepon genggamnya tidak saya sita. Turmudi masih bisa berkomunikasi dengan orangtuanya dan saudara-saudaranya," kata Toyib berdalih.

Sementara Turmudi mengakuinya jika dirinya telah membeli mobil Avanza milik Toyib pada Juli 2015 lalu. "Saya beli dengan perjanjian cicilan. Dan saya telah membayar cicilan Rp 29 juta. Saya sepakat untuk secepatnya melunasi utang saya pada Pak Toyib," kata Turmudi.

Baca Juga: Sempat Dinyatakan Hilang, Ibu Rumah Tangga di Pamekasan Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Kapolsek Kadur AKP Agus Sutanto, menyarankan kepada Toyib dan Turmudi menyelesaikan urusan utang-piutang pembelian mobil itu secara kekeluargaan.

Ia mengaku telah mendatangi rumah Tambang di Desa Bangkes. Agus juga telah bertemu dengan Turmudi dan Toyib. "Kepada Pak Toyib dan Turmudi, saya sarankan agar masalah pembelian mobil itu diselesaikan secara damai. Jangan sampai ada penyanderaan yang buntutnya akan ada masalah hukum yang diproses secara hukum pula," saran AKP Agus. (err/ros)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO