BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Banjir luapan air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro selama ini menjadi momok bagi warga yang tinggal di daerah bantaran bengawan. Banjir itu selama ini belum bisa ditanggulangi, melainkan hanya bisa diakrabi dan diwaspadai.
Untuk mewaspadai ancaman bencana banjir itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro, bakal menambah jumlah anggota Siap Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di desa-desa yang terdampak banjir.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, UTD PMI Bojonegoro Pastikan Stok Plasma Konvalesen Aman
"Sampai saat ini baru ada delapan desa yang mempunyai tim Sibat," jelas Plt Ketua PMI Bojonegoro, Mardikun saat ditemui pada acara Muskab PMI di Hotel MCM kota setempat, Sabtu (24/12).
Delapan desa itu tersebar di Kecamatan Balen, Kota, Dander dan Trucuk. Pihaknya juga akan menambah personil Sibat di wilayah timur Bojonegoro, yakni Kecamatan Baureno dan Kanor.
"Karena dua kecamatan itu saat banjir parah sekali. Sehingga perlu ditambah anggota Sibat, agar bisa melakukan penanganan terhadap para korban banjir," paparnya.
Baca Juga: PMI Jatim Terjunkan Mobil Gunner ke Bojonegoro, Semprot Disenfektan di Area Kota
Untuk itu dalam waktu dekat pihaknya akan langsung melakukan koordinasi dengan Camat untuk segera membentuk tim Sibat. Anggota Sibat diprioritaskan untuk para pemuda yang ada di desa-desa yang terdampak banjir.
"Akan kita berikan pelatihan kebencanaan kepada para pemuda di desa-desa, agar saat banjir mereka langsung melakukan pertolongan," tuturnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News