>>>>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Dr. KH. Imam Ghazali Said. SMS ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<<<<
Pertanyaan:
Baca Juga: Saya Dilamar Laki-Laki yang Statusnya Pernah Adik, Keluarga Melarang, Bagaimana Kiai?
Saya membaca buku yang Ustad tulis tentang perjalanan haji Rasulullah, diantaranya, sehabis towaf ifadoh , beliau melakukan sai, tapi langsung setelah zuhur kembali ke Mina. Tolong dijelaskan tentang hal tersebut. Apakah sai setelah towaf ifadoh itu memang tidak ada dalam nusuk haji Nabi? Bagaimana hukum jika seseorang melakukan manasik seperti Nabi sesuai yang Ustad tulis itu? Terima kasih, mohon penjelasan tuntas. (H. Mushoffa Aziz, Duduk Sampeya Gresik)
Jawaban:
Terima kasih atas perkenan Bapak membaca buku "Napak Tilak Perjalan Haji Rasul saw" yang saya tulis sekaligus mengkritisinya. Perlu diketahui bahwa selama ini kita belajar manasik haji atau umrah dengan pendekatan fikih. saya pun memulai belajar manasik dengan pendekatan fikih.
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Nah, buku yang Bapak baca memaparkan manasik dengan pendekatan sirah nabawiyah. Pendekatan ini berangkat dari pemikiran bahwa ibadah haji dan umrah kita harus meniru cara manasik Rasulullah saw. Bukankah Nabi telah bersabda: "Ambillah manasikmu itu dari aku" (Hr Muslim dan Abu Dawud)).
Pendekatan sirah menuntut deskripsi manasik Rasul secara kronologis menyangkut waktu, tempat, cara beliau mempraktikkan (af'al), arahan (aqwal), dan pembiaran atau persetujuan (taqirr).
Nah... yang sy paparkan dalam buku itu adalah riil yang dilakukan Rasul (af'al), sedang yang aqwal dan taqrir dijelaskan kemudian. Harus diingat ketika Rasul melaksanakan manasik, istilah rukun, wajib dan sunah haji itu belum ada. Teori fikih dan ushul fikih belum ada.
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Memang betul Rasul dalam pelaksanan manasiknya memulai dengan niat sekaligus berpakaian ihram di Dzul Hulaifah, tawaf, sai, dan beliau tidak tahallul. Sedangkan mayoritas jamaah shahabi yang menyertai Nabi, atas arahannya (aqwal) bertahallul.
Nabi sendiri terus berpakaian ihram sampai waktu Tarwiyah tiba. Rasul bertarwiyah di Mina, wukuf di Arafah, mabit sekaligus wukuf di Muzdalifah. Kemudian pada 10 Zulhijah beliau melontar Aqabah, istirahat sebentar di Mina; kemudian beliau berangkat ke Mekah utk tawaf, tanpa sai dan juga tanpa tahallul.
Sore hari sebelum asaar, beliau kembali ke Mina untuk mabit di Mina pada 11, 12 dan 13 Zulhijah dan melempar tiga jumrah setiap hari dalam 3 hari Tasyriq. Kemudian beliau dan rombongan meninggalkan Mina menuju Mekah. Pada esok harinya beliau tawaf lagi, kemudian beliau ngimami salat subuh. Usai salat, beliau dan rombongan pulang ke Madinah.
Baca Juga: Hati-Hati! Seorang Ayah Tak Bisa Jadi Wali Nikah jika Anak Gadisnya Hasil Zina, Lahir di Luar Nikah
Paparan singkat di atas adalah praktik manasik yang beliau lakukan. Jadi, mestinya kita berupaya mempraktikkan manasik seperti Rasul ini. Fakta ini kemudian dipahami dengan pendekatan fikih. Praktik manasik seperti Nabi di atas adalah model haji qiran namanya.
Konsekuensinya tawaf pertama bernama tawaf qudum. Tawaf kedua bernama tawaf ifadoh, dan tawaf ketiga bernama tawaf wadak. Jadi nama tawaf tersebut muncul setelah manasik Rasul tersebut dipahami dengan pendekatan fikih.
Rasul dinilai mempraktikkan haji qiran, karena dua alasan. Pertama, beliau hanya sai satu kali, ketika awal beliau tiba di Mekah setelah tawaf. Ini dipahami beliau sai untuk manasik haji dan umrahnya skaligus.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Mintakan Ampun Dosa dan Nyekar Makam Orang Tua Non-Muslim?
Kedua, beliau tidak melaksanakan umrah setelah haji. Andaikan Rasul umrah stelah haji, maka beliau dinilai mempraktikkan haji ifrad. Jadi yang perlu Bapak ketahui, model haji qiran seperti yg dipraktikkan Rasul memang hanya melaksanakan satu kali sai selama haji dalam tahun itu. Smg Bapk maklum. Wallahu a'lam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News