JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Musibah menimpa SDN Randuwatang, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang. Atap kelas 1 sekolah tersebut roboh. Beruntung tidak ada korban dari kejadian tersebut.
Akibat peristiwa ini, siswa kelas 1, 2, dan 3 yang biasanya menggunakan bangunan tersebut harus diungsikan. Untuk siswa kelas 1 menempati musala sekolah, sedangkan siswa kelas 2 dan 3 harus menumpang di ruangan kelas lain.
Baca Juga: Cegah Aksi Bullying pada Pelajar, Polsek Mojoagung Gelar Sosialisasi di Sekolah
"Setelah atap kelas 1 roboh, siswa kita pindahkan sementara," kata Bejo, Kepala SDN Raduwatang ditemui BANGSAONLINE, Senin (16/1).
Ia menjelaskan, peristiwa robohnya atap sekolah terjadi secara bertahap. Awalnya, pada hari Kamis (5/1) plafon kelas yang roboh. Selang dua hari, tepatnya hari Sabtu (7/1) malam, giliran kuda-kuda (kayu penyangga atap) yang ambruk. Selanjutnya, pada hari Senin (9/1) pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut kepada UPTD Pendidikan Kecamatan Kudu.
"Pada hari Kamis saat Plafon roboh, kami langsung memindahkan siswa ke ruang belajar yang lain. Akhirnya satu ruangan kita jadikan dua kelas," jelasnya.
Baca Juga: Hari Ibu, Ratusan Murid PAUD di Jombang Basuh Kaki Ibunda
Bejo juga mengatakan, akibat peristiwa tersebut, siswa terganggu aktivitas belajarnya. "Karena satu ruangan jadi dua kelas. Siswa terganggu kebisingan saat belajar, akhirnya tidak fokus," ujarnya.
Terkait penyebab robohnya atap tersebut, ia mengaku karena kayu bangunan yang sudah lapuk serta dimakan rayap. "Menurut kami begitu. Ini kan sudah dibangun sejak tahun 2009," terang Bejo.
Pantauan di lapangan, genteng bangunan tersebut banyak yang hancur. Kayu penyangga juga sebagian besar sudah rapuh. (rom/rev)
Baca Juga: Peringati Bulan Bahasa dan Panen Raya, SMPN 3 Peterongan Gelar Felis Setelah Vakum Dua Tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News