Soal SK Kepengurusan PCNU yang Belum Turun, Tokoh NU Gresik Minta agar tak Diintervensi

Soal SK Kepengurusan PCNU yang Belum Turun, Tokoh NU Gresik Minta agar tak Diintervensi HM Khozin Ma'sum (kiri) foto bersama Gus Solah, beberapa tahun yang lalu. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK,BANGSAONLINE.com - Kemelut soal SK (Surat Keputusan) Kepengurusan PCNU (Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama) Kabupaten Gresik periode 2016-2021 yang hingga kini belum turun, kian menyita perhatian masyarakat Kabupaten Gresik.

HM Khozin Ma'sum, salah satu tokoh NU Gresik, mengaku prihatin atas hal ini. "Ini memprihatinkan. Dalam sejarah kepengurusan NU Gresik, baru kali ini SK kepengurusan terkatung-katung," ungkap Pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik ini.

Padahal, Konfercab PCNU Gresik di Ponpes Ihyaul Ulum Desa Dukunanyar Kecamatan Dukun sudah digelar setengah tahun yang lalu atau tepatnya, Minggu, 22 Agustus 2016.

Meski begitu, Khozin meminta agar semua pihak menahan diri. "Jangan ada yang intervensi PBNU selaku pucuk pimpinan NU dalam mengambil keputusan. Sebab, PBNU memiliki mekanisme sendiri dalam memutuskan kepengurusan tersebut," katanya.

"Biar PBNU memutuskan kepengurusan seperti yang dikehendaki oleh Rais Syuriah (KH. Mahfudz Ma'sum) dan Ketua Tanfidziyah (KH. Khusnan Ali). Sebab, mereka yang akan memiliki otoritas dalam mengendalikan PCNU Gresik lima tahun ke depan," terang Bendahara Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia) ini.

Dia berharap susunan kepengurusan yang diusulkan oleh Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah benar-benar mampu membawa kebaikan NU dan warganya. "Sehingga, NU ke depannya selain menjadi organisasi terbesar di Kabupaten Gresik juga menjadi organisasi yang kuat," katanya.

Di sisi lain, Khozin mengakui belum turunnya SK Kepengurusan membuat program-program organisasi terhambat. "Sebagai warga NU Gresik kami minta polemik kepengurusan PCNU Gresik disudahi biar roda organisasi cepat berjalan," pungkasnya. (hud)