Mahasiswi yang Hanyut di Sungai Kedunglarangan Ditemukan Ngambang di Tambak

Mahasiswi yang Hanyut di Sungai Kedunglarangan Ditemukan Ngambang di Tambak

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pencarian mahasiswi yang hanyut diterjang banjir di sungai Kedunglarangan, Felansia Indriani (21), membuahkan hasil. Perempuan yang tenggelam sejak Selasa (24/1) petang ditemukan tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Kali pertama ditemukan, kondisi wajahnya tampak mengembang hingga tak lagi dapat dikenali. Beberapa bagian tubuhnya mengalami luka ringan. Salah satunya pada bagian lengan korban yang mengalami luka lebam.

Baca Juga: PMI Kabupaten Pasuruan Buka Layanan Dapur Umum untuk Masyarakat Terdampak Banjir

Korban ditemukan mengapung di tambak di Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Dia ditemukan oleh Bisri, petugas pengelola tambak setempat. Saat pertama kali ditemukan, korban dalam keadaan tengkurap.

"Pak Bisri tadi hendak ngecek tambak yang dikelolanya. Tidak tahunya ada mayat yang mengapung," ungkap Ian, salah satu warga Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Tim SAR yang memperoleh kabar itu pun langsung bergerak menuju lokasi untuk evakuasi. Proses evakuasi berajalan lancar. Korban kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat dan dibawa menggunakan.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Kapolsek Bangil, Kompol Abdul Hadi menyampaikan, jasad ditemukan Selasa (26/1) sekitar pukul 12.00.

“Dari ciri ciri korban yang di memang kuat itu adalah Falesia. Pihak keluarga yang datang ke RSUD juga mengakui bahwa itu keluarganya,” jelas Kapolsek.

Untuk memastikan, polisi meminta keluarga untuk mengidentifikasi dan mengkroscek jasad tersebut apakah jasad tersebut merupakan mahasiswi kesehatan Pandaan tersebut. Keluarga mengenali Felansia Indriani dari ciri tali yang melingkar di perut yang merupakan tanda keluarga. Selain itu, alas kaki atau kaos kaki yang dikenakan cukup menguatkan kalau jasad tersebut memang Felansia Indriani.

Baca Juga: Khofifah Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Pasuruan

"Korban beragama kristen. Dalam keluarganya, setiap anggota keluarga menggunakan ciri khas tersebut, berupa tali yang melingkar di perut. Entah jimat atau apa, yang jelas itu menjadi penanda bagi keluarga," papar dia.

Oleh tim SAR gabungan, jasad korban kemudian dilarikan ke kamar mayat RSUD Bangil untuk divisum. (psr3/psr4/par/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '6 Hari Terseret Banjir, Petani di Pasuruan Ditemukan Mengapung':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO