KASAD Jendral TNI Mulyono Pastikan SP3T Bukan untuk Bisnis Baru

KASAD Jendral TNI Mulyono Pastikan SP3T Bukan untuk Bisnis Baru Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman (baju putih tidak berkopyah) dan Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jendral TNI Mulyono saat meninjau lokasi SP3T di Desa Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (27/1). foto: ROMZA/ BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) Korem 082 CPYJ (Citra Panca Yudha Jaya) di Desa Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang diresmikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman dan Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jendral TNI Mulyono, Jumat (17/1).

Begitu tiba di lokasi sekitar pukul 09.00, Mentan bersama TNI langsung dipersilakan menyalakan tombol sebagai tanda diresmikannya SP3T Denanyar. Usai seremonial, Mentan bersama TNI AD meninjau lokasi proses produksi padi hingga layak jual. Tak hanya itu, lahan pertanian di belakang gedung SP3T juga diperlihatkan.

Kasat TNI AD, Jendral Mulyono menegaskan, pembentukan SP3T ini bukan upaya keluarga besar TNI membuka ladang bisnis baru. Menurutnya, pembentukan SP3T ini murni guna membantu masyarakat. Khususnya para petani, guna mewujudkan Indonesia swasembada pangan.

“Bukan untuk bisnis, ini usaha kami membantu kesejahteraan petani. Tujuan kita untuk itu. Kalau kita ingin bisnis, kita akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, tapi kita ingin melayani masyarakat,” katanya kepada awak media.

Mulyono menjelaskan, adanya SP3T ini justru akan membantu para petani. Misalnya, di saat musim penghujan, para petani tidak perlu lagi merasa kesulitan untuk mengeringkan gabah hasil pertaniannya. Sebab sudah tersedia alat pengering di SP3T.

“Selain itu juga ada hamparan yang kita sediakan bagi petani. Kita juga tidak menekan harga beli, tapi justru kita tinggikan. Kita beli gabah dari petani Rp 4.000 per kilogram sedangkan HPP (Harga Penetapan Pemerintah) hanya Rp 3.700 per kilogram,” tambahnya.

Untuk itu, kedepan TNI AD akan mendirikan SP3T di berbagai wilayah. Tentunya di wilayah Kodim yang memiliki lahan pertanian yang cukup, minimal 400 hektare. Hal itu dilakukan guna membantu pemerintah mewujudkan swasembada pangan pada komidi beras.

“Ternyata banyak keuntungan yang diperoleh dari SP3T ini. Ini merupakan hal yang positif. Kedepan ini akan kita kembangkan di seluruh wilayah kodim. Target kita Kodim harus punya lahan binaan 400 hektare,” pungkasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO