PACITAN, BANGSAONLINE.com - Serapan belanja APBD Kabupaten Pacitan hingga minggu ke dua bulan Februari ini masih relatif minim. H. Heru Sukresno, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPKA) setempat mencatat, hingga detik ini realisasi belanja masih di kisaran 4,36 persen.
Menurut Heru, serapan belanja tidak langsung yang meliputi belanja gaji pegawai serta biaya-biaya rutin perangkat daerah, memang lebih mendominasi, yakni di kisaran 6,15 persen. Sedangkan belanja langsung, bisa dibilang masih sangat minim sekali, yakni di kisaran 0,82 persen.
Baca Juga: Dewan Pacitan Ngaku Belum Terima Laporan Refocusing Anggaran untuk Covid-19
"Rata-rata organisasi perangkat daerah masih menggunakan uang persediaan (UP). Sebab tata administrasi pengelola keuangan di masing-masing perangkat daerah masih disusun," kata dia.
Masih rendahnya serapan belanja APBD ditanggapi Wakil Ketua DPRD Pacitan, Gagarin. Politisi Partai Golkar ini mengakui laju serapan belanja memang belum bisa dikatakan cepat ataupun lambat. Sebab para meter itu baru bisa dilihat dipenghujung triwulan nanti.
"Kalau awal tahun seperti ini, memang logis sekali seandainya perangkat daerah masih minim dalam menyerap belanja langsungnya. Mayoritas mereka masih banyak menyerap belanja tidak langsung. Baik gaji pegawai ataupun belanja rutin," jelasnya, di tempat terpisah.
Baca Juga: Dewan Prediksi akan Banyak Proyek Fisik yang Molor
Menurut wakil rakyat tiga periode ini, bukan persentase serapan yang dijadikan atensi. Namun bagaimana masing-masing OPD itu sesegera mungkin bisa melaksanakan kegiatannya dengan alokasi anggaran belanja tidak langsung. "Dengan berjalannya kegiatan, roda ekonomi masyarakat juga akan bergerak," tukasnya. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News