Kunjungan ke Gresik, Menristekdikti Saksikan Produk Rubber Airbag Produk dalam Negeri di PT. Marina

Kunjungan ke Gresik, Menristekdikti Saksikan Produk Rubber Airbag Produk dalam Negeri di PT. Marina Menristekdikti Muhammad Nasir saat melihat proses penarikan kapal dengan rubber airbag di galangan PT. Marina Indonesia Shipyard. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menristekdikti (Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi) RI Muhammad Nasir melakukan kunjungan kerja ke PT. Marina Indonesia Shipyard, di Jalan Amak Kasim Kelurahan Sidorukun Kecamatan Gresik, Senin (20/2).

Kunjungannya kali ini untuk melihat secara langsung produk rubber airbag buatan dalam negeri untuk roda kapal saat lagi docking (digalang) maupun saat dilepas ke laut.

Baca Juga: Unipa Surabaya Dampingi Warga Desa di Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air

Rubber airbag sendiri merupakan produk yang digunakan industri perkapalan untuk membantu proses menaikan dan menurunkan kapal di galangan, baik dalam pembangunan kapal baru maupun reparasi kapal bekas.

Produk rubber airbag yang selama ini sepenuhnya diimpor dari Tiongkok, mampu diproduksi oleh industri dalam negeri, PT Mitra Prima Sentosa yang merupakan salah satu perusahaan penerima insentif Kemenristekdikti untuk tahun Anggaran 2016.

Bersama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) telah melakukan riset pembuatan rubber airbag, dan telah menghasilkan prototype yang siap diuji di lapangan.

Baca Juga: Indonesia-Belanda Komitmen Membuka Peluang Kerja Sama Pendidikan dan Penelitian

Dengan kualitas yang sama dengan produk impor sejenis, kelebihan rubber airbag buatan dalam negeri ini adalah dari segi harganya yang diklaim 30 persen lebih murah dibandingkan harga impor yang mencapai 80 hingga 150 juta rupiah per buah. Selain itu, karet alam sebagai bahan baku utama dinilai memiliki kelebihan tahan sobek dan tahan gesek.

Ke depannya produk ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rubber airbag dalam negeri, khususnya bagi industri perkapalan nasional, sehingga impor tidak perlu lagi dilakukan.

Muhammad Nasir menyatakan sangat mendukung produk rubber airbag buatan dalam negeri. Sebab, produk itu bisa meringankan biaya perusahaan galangan maupun pembuatan kapal. "Ini langkah yang bagus. Makanya Kemenristekdikti sangat mendukung," katanya.

Baca Juga: Kemenristek Dikti: Tahun 2016, Tak Boleh Ada Dosen S1

Dia mengakui, rubber airbag sebelumnya harus didatangkan oleh perusahaan perkapalan dengan cara import dari Tiongkok dengan harga mahal. "Dengan rubber airbag dalam negeri ini bisa efisiensi biaya," terangnya.

Kunjungan kerja Menristekdikti ke PT. Marina Indonesia Shipyard didampingi sejumlah pejabat di jajaran Kemenristekdikti. Di antaranya, Direktur Inovasi Industri Kemenristekdikti Santosa Yudo Warsono, Direktur Utama PT Indonesia Marina Indonesia Shipyard Nugroho Basuki, beserta jajarannya.

Hadir pula Sofian Lesmanto, Direktur Utama PT Mitra Prima Sentosa sebagai perusahaan penerima insentif dari Kemenristekdikti, dan Mahendra Anggaravidya, peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (hud/rev)

Baca Juga: Selama 2015, Menristek Nonaktifkan 31 PTS di Jatim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO