GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rencana didirikannya organisasi FPI (Front Pembela Islam) Cabang Gresik menyita perhatian khalayak di sana, khususnya para tokoh agama dan tokoh organisasi.
H. M. Khozin Ma'sum misalnya, salah satu pengusaha sekaligus tokoh NU (Nahdlatul Ulama) di Kabupaten Gresik mengaku sangat setuju jika organisasi FPI tidak berdiri di Kabupaten Gresik. Sebab kata dia, aktivitas FPI sering menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Kapolres Gresik Bantu 7 Tangki Air Bersih di Tumapel Duduksampeyan
"Karena Gresik itu sudah kondusif, jangan sampai karena munculnya FPI membuat Kabupaten Gresik gaduh, Gresik tidak kondusif," ujar bendahara umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia) ini.
Lanjut Khozin, rencana berdirinya FPI di Kabupaten Gresik sangat rentan menimbulkan polemik. Hal ini tampak sudah adanya rencana dari beberapa elemen masyarakat untuk menghalang-halangi berdirinya FPI.
Khozin mengaku sangat setuju dengan pendapat Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito yang menyatakan Kabupaten Gresik sudah aman dan kondusif.
Baca Juga: Wacana Pendirian FPI Cabang Gresik, Polres dan MUI Serahkan ke Masyarakat
"Karena itu jangan sampai dengan munculnya FPI di Kabupaten Gresik akan memunculkan perbedaan. Sehingga memunculkan persoalan yang tidak kita inginkan bersama," terang pendiri RGS (Relewan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik ini.
"Gresik adalah kota santri dan industri. Di sana banyak bertebaran industri. Mereka butuh ketenangan dalam beraktivitas," pungkasnya. (hud/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News