GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik mematenkan batik Pamiluto menjadi batik khas Gresik setelah diterbitkannya hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI Nomer D002017004963, tertanggal 31 Januari 2017.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Dan Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Gresik Agus Budiono, pengurusan hak paten batik tersebut kurang dari se-minggu. "Alhamdulillah akhirnya dipatenkan Depkumham," katanya, Jumat (24/2).
Baca Juga: Peringati Rebo Wekasan, Warga Suci Gresik Kirab Tumpeng Agung
Dia menyatakan, untuk menciptakan desain batik yang pas untuk masyarakat Gresik yang dikenal sebagai kota santri dan heterogen bukan sesuatu yang mudah.
Sejak ide dasar yang dicetuskan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sekitar beberapa tahun lalu, setidaknya saat ini sudah ada puluhan bentuk yang merupakan desain awal. "Sejak awal dicetuskan sudah 9 kali revisi, sehingga terciptalah motif batik Pamiluto Ceplokan seperti yang sudah ada sekarang yang sudah dipatenkan," jelasnya.
Agus mengaku ada rasa lega sekaligus bangga setelah terbitnya hak paten batik tersebut. Saat ini, batik Pamiluto Ceplokan dijadikan bagian pada seragam dinas batik Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Syukuri Hasil Bumi, Warga Putatlor Gresik Gelar Sedekah Bumi
"Kami bersama Dekranasda Gresik yang punya hak memproduksi dan mengedarkan batik Pamiluto Ceplokan. Tentu ada konsekuensi hukum apabila ada pihak lain yang meniru baik memproduksi atau memperbanyak kain batik tersebut yang kami beri merk dekranasda," terangnya.
Bupati Gresik mencetuskan batik tersebut saat ada lomba desain batik yang diselenggarakan di Pendopo Bupati oleh Dekranasda Gresik. Pada lomba itu diikuti oleh 1.250 orang peserta, mulai dari peserta umum sampai pelajar.
"Saat membuka lomba tersebut, Bupati mencetuskan ide untuk membuat desain batik khas Gresik yang original," katanya.
Baca Juga: Warga Kepatihan Gresik Gelar Sedekah Bumi
Ide tersebut disambut baik oleh pihak Dekranasda dengan mengkursus 32 orang peserta terbaik pada lomba tersebut ke Jogjakarta. Setelah dikursus selama sebulan, tujuh orang peserta lain yang paling berbakat diikutkan kursus lanjutan.
"Saat ini 7 orang tersebut menjadi pemandu batik di Gresik dan menularkan ilmu batiknya ke beberapa desa di Gresik," jelasnya.
Menurut Sekretaris Dekranasda Kabupaten Gresik Ismiyati, saat ini ada sekitar 270 pembatik yang memproduksi batik pamiluto ceplokan. Mereka tersebar di 6 desa yaitu desa Sawo Dukun, Desa Cermelor dan Cermekidul Kecamatan Cerme, Desa Betoyoguci Manyar, Desa Bungah Kecamatan Bungah dan di Desa Wringinanom Kecamatan Wringinanom.
Baca Juga: Lestarikan Budaya, Warga Dooro Gresik Gelar Sedekah Bumi
"Sejak diproduksi massal mulai awal Januari 2017 sampai saat ini telah menghasilkan 7.000 lembar kain. Sesuai pengerjaannya, ada dua jenis kain, masing-masing batik tulis dan batik cap," katanya.
Secara kualitas, dijelaskan Ismiyati, batik paling mahal yaitu batik tulis eksklusif seharga Rp 550.000, dan yang termurah batik cap berharga Rp 175.000.
"Harga disesuaikan dengan kualitas dan proses pengerjaannya. Untuk batik yang paling mahal itu dikerjakan dalam waktu 15 hari mulai dari awal berbentuk kain putih sampai jadi. Sedangkan batik cap yang murah dikerjakan gak sampai seminggu sudah jadi kain batik yang siap jahit," terangnya.
Baca Juga: Thok-Thok: Antara Budaya dan Sekadar Hiburan
Terkait penamaan batik Pamiluto Ceplokan, masih kata Ismiyati, diambil dari kata ‘pulut’ yang berarti perekat. Batik ini adalah gabungan berbagai aspek, yaitu perdagangan, Industri, sejarah, ekonomi dan budaya.
"Pada batik ini ada gambar ikan, pabrik, gapura makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim, bandeng, kepiting, kapal rakyat, pudak, dan rusa bawean. Beberapa gambar tersebut digabung dengan berbagai motif ornament sisik, kawung, truntum, semen, grompol danatirta, selingcecek pitu, dan parang barja," paparnya.
Tambah dia, batik Pamiluto Ceplokan yang asli adalah batik yang mampu bercerita tentang Gresik. "Kami pihak Dekranasda dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Dan Perindustrian dan Perdagangan Gresik untuk sementara sebagai yang mendistribusikan batik tersebut. Perlu diketahui batik ini bukan sekadar batik yang gambarnya ngawur dan asal. Karena saat ini ada batik yang warnanya serupa yang berusaha mirip dengan batik Pamiluto Ceplokan serta dijual lebih murah. Dari kualitas serta desainnya terlihat batik tersebut hanya batik printing," pungkas Ismiyati. (hud/rev)
Baca Juga: Ditolak Warga, Anggota DPRD Gresik Minta Dewan Kebudayaan Kaji Thok-Thok Budaya Bawean apa Bukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News