SURABAYA (bangsaonline) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan IV Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang ramadan, pilpres, hingga lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah. Kewaspadaan juga perlu karena penjahat juga mengincar anjungan tunai mandiri (ATM).
"Bulan Suci Ramadan pada tahun ini sangat unik. Karena momentumnya bertepatan dengan pilpres 2014. Biasanya, jelang pemilu dan lebaran banyak uang palsu yang beredar," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Hamid Ponco Wibowo, Rabu (2/7).
Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Pemalsuan Uang Senilai Rp22 Miliar
Untuk mengantisipasi yang palsu, kata Ponco, penyedia jasa sortasi uang juga harus mengutamakan ketelitian. Tujuannya, untuk menghindari kemungkinan uang palsu terselip saat memilah.
Tahun ini, BI telah mengatasipasi peredar uang palsu jelang lebaran 2014, dan BI beserta aparat kepolisian terus melakukan koordinasi dengan peradan uang palsu ini. Tahun lalu, Surabaya menjadi kota terbesar dalam peredaran uang palsu di Jatim.
“Jumlah uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan pada 2013 di Jatim ditemukan 30.675 lembar. Dari jumlah itu meningkat 24,54% dibandingkan dengan penemuan uang palsu pada tahun sebelumnya. Sementara wilayah Surabaya menduduki peringkat pertama dengan total 13.469 lembar,” tegasnya.
Baca Juga: Penjual Ayam Potong asal Malang Nekat Cetak Uang Palsu, Terinsipirasi dari TV dan Medsos
Namun Ponco mengakui, peredaran uang palsu jelang lebaran maupun momen penting lainnya kerap sekali beredar mengingat pera pelaku (pembuat uang palsu ) semakin lama makin canggih. “Walaupun demikian, apapun yang dilakukan meraka (pembuat uang palsu) tetap saja masih ada kesalahan cara membuat uang palsu. Tahun ini, kami berharap pada masyarakat agar tetap waspada jelang lebaran peredaran uang palsu ini,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News