Mentan RI Bakal Adopsi Program 1.000 Embung Bojonegoro ke Pemerintah Pusat

Mentan RI Bakal Adopsi Program 1.000 Embung Bojonegoro ke Pemerintah Pusat Mentan RI Andi Amran Sulaiman didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Rabu pagi (8/3). Dalam kunjungan itu Andi menjajal langsung proses penggarapan tanah dengan mesin traktor dan melakukan panen raya di desa setempat.

"Saya tidak ingin mendengar lagi harga gabah Rp 3.200 saat panen. Bulog segera bergerak cepat serap gabah petani," ujar Mentan dalam sambutannya di depan puluhan pejabat yang hadir serta ratusan masyarakat setempat.

Baca Juga: Bersama Menteri Pertanian, Gubernur Khofifah Panen dan Tanam Padi di Tuban

Ia mengimbau agar para petani tidak lagi menjual gabah ke tengkulak karena sarat permainan harga. Terkait hal itu, Mentan meminta Bulog turun langsung di lokasi yang sedang panen. "Jual saja ke Bulog dengan harga Rp 3.700 ya pak, buk," tutur Mentan.

Selain bicara soal harga gabah, dia juga berbicara soal asuransi pertanian. Di Bojonegoro hingga kini pemerintah telah mengucurkan dana senilai Rp 4 miliar untuk program klaim asuransi pertanian tersebut. Dana itu sudah dicairkan kepada pendaftar asuransi.

"Cairnya jangan lama-lama. Kalau bisa dua minggu sudah cair, maksimal satu bulan. Supaya para petani yang gagal panen bisa segera melakukan tanam ulang maupun beli pestisida," tandasnya.

Baca Juga: Pertanian Tumbuh 16,24 Persen saat Pandemi, Mentan Apresiasi Petrokimia Gresik

Mentan menambahkan, Bojonegoro menjadi lumbung padi karena ketersediaan air tercukupi baik dari Bengawan Solo maupun air yang ada di embung-embung yang ada.

"Oleh karena itu, saya akan adopsi program pak Bupati Suyoto yang matoh ini (pembuatan embung, red) ke pemerintah pusat. Kami akan membangun 10.000 embung yang tersebar di seluruh Indonesia, kalau di Bojonegoro sudah ada 1.000 embung, mantab sekali," ucapnya disambut tepuk tangan meriah.

Sementara itu, Bupati Suyoto mengatakan, ia meminta para petani di wilayahnya melakukan jeda tanam. Hal itu untuk mengurangi munculnya hama pada tanaman padi. "Kami sudah sering menyampaikan ke pak Kepala Dinas Pertanian agar memberikan sosialisasi masa tanam ini kepada petani," tuturnya. (nur/rev)

Baca Juga: Pastikan Penanganan PMK Terkendali, Mentan Tinjau Peternakan di Gresik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO