KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Mogok massal para sopir angkot di Kota Malang, terus berlanjut hingga 3 hari ini, Rabu (8/3), sejak Senin (6/3) lalu. Bahkan, kemarin (7/3) malam, mereka mendatangi rumah pribadi Wali Kota Malang HM Anton.
Dampak mogok ini, banyak penumpang yang terlantar. Namun, terkait hal ini, ternyata muncul relawan yang siap mengangkut penumpang. Relawan ini ada yang berkendaraan roda dua, dan ada yang menggunakan mobil.
Baca Juga: Pemkot Malang Segera Luncurkan Angkot Sistem Online, Mau Saingi Ojek Online?
Safril M, atau biasa disapa Caping, warga Bandulan, koordinator para relawan ini, mengatakan bahwa ada 700 orang yang terdiri dari relawan sepeda motor dan relawan mobil siap menggantikan sopir angkot.
"Kami terpanggil untuk membantu, khususnya kepada siswa maupun karyawan yang mau berangkat sekolah dan ke kantor. Maka, kami akan memberi tumpangan secara gratis. Apalagi hal ini langsung mendapat apresiasi dari Pemkot Malang, Polres Malang Kota serta jajaran lainnya," ungkap Safril M, usai menemui rombongan Wali Kota Malang HM Anton.
Wali Kota Malang HM Anton dan Ketua DPRD Kota Malang M Arif Wicaksono menyambut baik adanya relawan ini. "Kita akan membicarakannya dengan pihak Pemkot Malang, supaya ada support lainnya semisal adanya bantuan bbm. Namun hal itu mesti kita bicarakan terlebih dahulu dengan Wali Kota, sebagai wujud saling memiliki kepedulian," kata Arif, yang juga Ketua DPC PDIP Kota Malang ini.
Baca Juga: Jual Beli Akun Grab di Kota Malang Marak Pasca Ditutupnya Pendaftaran
Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono juga mengaku mendukung relawan ini. Ia mengatakan siap memback-up di lapangan.
"Jika ada intervensi atau intimidasi dari para sopir mikrolet, kami telah menyebar pasukan di lapangan secara acak. Dan kami pun akan mengambil sikap tegas, jika ada sopir mikrolet melakuan sikap atau perbuatan anarkis. Kami akan proses secara hukum," tegas AKBP Decky Hendarsono.
Sementara usaha sopir mikrolet yang mendatangi rumah pribadi Wali Kota Malang HM. Anton, yang ada di Jl.Tlogo Indah, Kelurahan Tlogomas, sejak sore hari hingga malam hari belum mendapat jawaban hasil soal konsultasi Pemkot Malang dengan Dishub Provinsi Jatim terkait angkutan online.
Baca Juga: Aksi Demo Bocor, Forkot Malang Batalkan Aksi Mogok Massal
Wali Kota Anton pun menyatakan, bahwa pihaknya masih memegang hasil keputusan dan kesepakatan bersama, sebagaimana yang sudah disepakati pada pertemuan 27 Februari 2017.
"Terkait transportasi online, kita mesti menunggu regulasi dan aturan resmi dari Provinsi hingga Kemenhub dan Kemenkominfo. Kita laksanakan apa yang sudah diputuskan dan disepakati, dan kita lihat atau kita tunggu hasilnya, aturan resminya dari pemerintah pusat. Sambil menunggu hasilnya, pelayanan harus diperbaiki dan ditingkatkan oleh sopir mikrolet," tegas Anton. (iwa/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News