KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Rencana aksi mogok massal sopir mikrolet dan taksi konvensional se-Kota Malang Senin (18/09) besok, batal digelar. Aksi yang sejatinya digelar di depan Stasiun Kota Baru dan depan Gedung DPRD serta Pemkot Malang ini dibatalkan karena sudah terlebih dahulu bocor ke public. Hal ini dibenarkan Ketua Forum Angkutan Kota (Forkot) Malang, Nur Wahyudi.
"Kami tidak tahu siapa yang membocorkan ke publik, saat ini kami masih mencari oknumnya. Kami juga sudah datang ke Mapolres Malang Kota kemarin Sabtu (16/09) dalam rangka klarifikasi dan memastikan dapat izin atau tidak (untuk menggelar aksi, red), tapi sepertinya tidak diizinkan. Sehingga aksi demonya kita batalkan sembari melihat situasi perkembangan," jelas Nur Wahyudi.
Baca Juga: Pemkot Malang Segera Luncurkan Angkot Sistem Online, Mau Saingi Ojek Online?
Sementara itu, Toger, Ketua Paguyuban jalur ABG menuturkan bahwa tuntutan dalam mogok massal nanti tetap sama. Yakni, terkait persyaratan taksi online yang belum terpenuhi semuanya. "Hal ini kenapa sampai dibiarkan berlarut, semestinya pemerintah memberikan ketegasan dalam regulasinya, jangan sampai ada kecemburuan sosial. Kita sudah mentaati aturan, tetapi kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah," tuturnya.
Di sisi lain, AKBP. Dr. Hoirudin Hasibuan, SH, M.Him, Kapolres Malang Kota menegaskan pihaknya siap mengantisipasi jika para sopir mikrolet dan taksi konvensional tetap nekat melakukan aksi mogok se-Kota Malang. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait seperti Kodim 0833, Dishub, Satpol PP serta Korem 083," tegas Kapolres. (iwa/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News