SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di Pemilihan Gubernur Jawa Barat, Partai NasDem sudah memastikan mengusung Ridwan Kamil. Bahkan NasDem sudah secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Wali Kota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu secara terbuka, Minggu (19/3) lalu. Namun, untuk Pilgub Jatim yang sama-sama digelar di bulan Juni 2018, NasDem belum memastikan nama kandidat.
Meski demikian, Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh membeberkan kandidat Cagub Jatim mengerucut pada dua nama, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Keterangan itu disampaikan orang nomor satu di Partai NasDem itu usai acara konsolidasi Fraksi NasDem se-Indonesia di Pakuwon Imperial Ballroom.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
“Calon Gubernur dari Partai NasDem mengerucut pada dua nama, Mbak Khofifah dan Gus Ipul. Nantinya pasti kami akan memilih satu di antara dua nama tersebut,” terang Surya Paloh, Senin (20/3).
Boss Media Grup itu membeberkan alasan menggadang Khofifah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial dan Gus Ipul Wagub Jatim karena dua nama itu yang paling populer saat ini. Selain itu, Khofifah dan Gus Ipul juga paling banyak diusulkan oleh daerah sementara ini.
Ketua Dewan Penasehat DPP Partai Golkar periode 2004-2009 ini mengakui, target Partai NasDem dalam setiap pilkada adalah meraih kemenangan, baik itu pilkada tingkat kabupaten/kota maupun provinsi. Karena itu, popularitas menjadi salah satu syarat wajib untuk calon yang akan diusung NasDem.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
“Kalau mau menang ya harus cari figur yang populer dan disukai rakyat. Itu salah satu syarat dari kami. Alhamdulillah, dengan mengusung figur yang populer, tingkat kemenangan calon yang diusung NasDem dalam pilkada serentak sangat tinggi,” imbuh politisi asal Nanggroe Aceh Darussalam itu.
Terkait nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Surya Paloh juga mengaku belum mempertimbangkannya dan memastikan dua nama yang dibahas serta ditindaklanjuti. Begitu juga nama anggota DPR RI asal Fraksi NasDem, Hasan Aminudin, yang ditegaskannya berada di urutan paling akhir untuk dipersiapkan menjadi calon pemimpin Jatim dari partainya di Pilkada mendatang.
"Risma belum dipertimbangkan karena sudah ada dua nama, kalau Pak Hasan itu disiapkan terakhir, apalagi kader sendiri," katanya.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
Di Jatim, NasDem diwajibkan berkoalisi dengan partai politik lain karena perolehan kursinya yang hanya empat kursi, sedangkan untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya maka paling tidak wajib memiliki 20 kursi.
"Kami pasti berkoalisi, namun belum tahu dengan siapa. Apalagi koalisi di daerah itu fleksibel dan tidak harus sama dengan yang ada di Jakarta," pungkas politisi berlatar pengusaha tersebut. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News