
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pergantian Perwira di lingkungan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kembali bergulir. Kali ini, salah satu jabatan penting di Polda Jatim sebagai Kasat Brimob yang sebelumnya diduduki oleh Kombespol Rudi Kristantyo digantikan oleh Kombespol Totok Lisdiarto.
Kapolda Jatim, Irjen Pol. Machfud Arifin usai memimpin acara Serah Terima Jabatan (sertijab), dalam pidatonya mengatakan, bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang lumrah terjadi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Bahkan menurutnya, informasi dari Mabes Polri, mutasi jabatan kemungkinan 2 bulan sekali.
Baca Juga: Amankan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, Ditsamapta Polda Jatim Terjunkan 706 Personel
"Kita bersyukur dengan sertijab ini. Kasat Brimob lama di Polda mulai 2013-2017, mudah mudahan di sana sukses dan menata kembali jabatan barunya," ujar Machfud, Senin (20/03/17) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Machfud juga berpesan kepada Kasat Brimob yang baru, agar memperhatikan kasus yang sempat menghebohkan media massa beberapa waktu lalu, yakni keterlibatan salah satu anggota Brimob berpangkat Briptu, atas kasus pembunuhan di Jember.
"Hukuman pidananya harus dijalankan, dan kita harus tegas dalam penegakan hukum. Kita sukses karena anak buah, dan gagal karena anak buah. Tolong anak buah dibina dan dididik dengan baik," pesannya.
Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Lapen Sampang, Aktivis Berencana Kembali Gelar Aksi
Sementara itu, menanggapi atensi Kapoldanya, Kasat Brimob yang baru, Kombes Pol Totok Lisdiarto menyatakan, pesan atau amanah yang diberikan tadi, bukan sekedar pesan biasa, namun merupakan suatu kewajiban bagi setiap pimpinan kepada anak buahnya.
"Aturan sudah jelas, kita ikuti aturan main aja, undang undang sudah jelas, gak perlu membahas yang terlalu harus begini, harus begitu," kata Totok.
Di samping itu, Totok juga menegaskan, dirinya yang pernah memimpin di Sulawesi Selatan, tidak ingin menerapkan aturan baru di Jawa Timur. Dia pun juga tidak mau memberikan banyak janji terkait perubahan di tubuh Brimob Polda Jatim.
Baca Juga: Penyidikan Lamban, Projo Sampang Desak Polda Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Lapen Rp12 M
"Saya tidak bisa ngomong itu, karena waktu bisa berubah, dan saya tidak bisa mengatakan begitu, dan saya juga baru datang ke sini," tegasnya.
Sebagai orang baru di Jawa Timur, dirinya mengakui situasi Makassar, Sulawesi Selatan berbeda dengan Surabaya, Jawa Timur. Untuk itu, sementara ini dirinya masih akan mengikuti aturan yang berlaku terlebih dahulu. (irw/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News