GRESIK, BANGSAONLINE.com - Langkah Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito menyikapi isu penculikan anak yang meresahkan masyarakat dengan mengeluarkan maklumat, direspon positif berbagai kalangan masyarakat. Masyarakat sangat mendukung tindakan orang nomor satu di korps Bhayangkara di Kabupaten Gresik tersebut.
"Apa yang dilakukan Kapolres Gresik dengan mengeluarkan maklumat menyikapi kondisi keresahan masyarakat terkait isu penculikan anak tersebut sangat tepat. Sebab, langkah itu membuat orang tua tidak lagi cemas," kata Pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik, H. M. Khozin Ma'sum kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (25/3).
Baca Juga: Siswi SMP Swasta di Surabaya Diduga Kabur Bersama Kekasihnya, Keluarga Lapor Polisi
Menurut Abah Khozin, sapaan akrabnya, isu penculikan anak yang berkembang sacara pesat di medsos (media sosial) sangat membuat resah masyarakat. Khususnya, para orang tua yang memiliki anak-anak kecil seperti tingkat play grup dan TK yang sedang belajar. Mereka sangat khawatir kalau meninggalkan buah hati mereka saat belajar. Akibatnya, mereka harus meluangkan waktu ekstra untuk mengawasi anak-anak mereka yang sedang belajar.
Bahkan, saking khawatirnya ada sebagian orang tua yang sementara waktu tidak mengizinkan anak-anak mereka yang masih belajar di tingkat play grup maupun TK tidak sekolah.
Khozin mengaku sangat support terhadap Kapolres dan jajaran yang saat ini tengah intens lakukan sosialisasi dengan melibatkan tokoh masyarakat, kiai,ulama, partai politik, pemerintah, DPRD, dan elemen lain untuk menginformasikan isu penculikan anak yang tidak benar atau hoak tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Penculikan Anak, Disdikbud Kota Mojokerto Minta Ortu Antarjemput Anak
"Itu langkah yang bagus dengan melibatkan komponen masyarakat," jelas Bendahara Umum DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Bakuppi (Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia) ini.
Namun, Abah Khozin menyarankan, Polres Gresik dan jajaran harus juga melakukan langkah jemput bola dengan mendatangi sekolah dan tempat lembaga pendidikan lain untuk mensosialisasikan maklumat terkait isu hoax penculikan anak.
"Kalau perlu di sekolah-sekolah ditempeli maklumat itu agar bisa dibaca guru, siswa khususnya orang tua, " saran cucu KH. Abdul Karim ini.
Baca Juga: Tangkal Hoaks Penculikan Anak, Polres Mojokerto Kota Edukasi Orang Tua
Ditambahkan Khozin, sebagai Pendiri RGS yang memiliki anggota di semua desa/kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan se Kabupaten Gresik, pihaknya mengimbau agar semua anggota RGS juga turut terlibat membantu Polres Gresik dan jajaran dalam mensosialisasikan kalau isu penculikan anak itu tidak benar.
"Sehingga masyarakat kembali tenang," pungkasnya. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News