Oleh: M Mas’ud Adnan
Salah satu kebiasaan baik Kiai Hasyim Muzadi adalah semrawung (gampang bergaul) dengan anak-anak muda sehingga tak elitis. Padahal Kiai Hasyim Muzadi adalah kiai besar dan popular, apalagi pernah menjabat ketua umum PBNU dua periode. Tapi dalam sehari-hari Kiai Hasyim Muzadi bergaul dengan siapa saja.
Baca Juga: Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi
Suatu ketika dalam suatu acara NU, saya tidur bersama teman-teman sesama kader NU di salah satu ruangan rumah teman. Saat itu sudah jam 3 malam. Karena ngantuk berat saya klesetan bersama teman-teman. Tiba-tiba di sebelah saya terdengar suara, “Ayo Mas’ud, sambil ngantuk-ngantuk, bagaimana berita terakhir,” katanya.
Tentu saya kaget. Saat itu lampu memang sudah dimatikan semua. Tapi suara itu saya hafal betul, yaitu suara Kiai Hasyim Muzadi. Dan benar. Tanpa saya ketahui ternyata Kiai Hasyim Muzadi merebahkan tubuhnya di sebelah saya. Padahal sebagai kiai besar beliau sudah disiapkan kamar khusus oleh tuan rumah. Tapi Kiai Hasyim Muzadi memilih semrawung dengan saya dan teman-teman kader NU.
Saat itu saya ngantuk berat. Tapi saya terpaksa membalikkan badan menghadap beliau. Tentu sambil tiduran. Saya menjawab sekenanya. Setelah itu beliau melemparkan pertanyaan kepada teman lain yang tidur di sampingnya. Saya pun siap-siap tidur. Tapi tak lama kemudian beliau kembali melontarkan pertanyaan kepada saya lagi. Lagi-lagi saya menjawab sambil ngantuk-ngantuk.
Baca Juga: Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur
Waktu terus merangkak. Saya semakin ngantuk dan beliau pun tampak ngantuk berat. Namun setelah itu beliau bangun. Saya tak tahu ke mana. Tapi tampaknya Kiai Hasyim Muzadi ambil wudlu dan salat malam. Saat itu saya memang sempat membatin. Jam begini, masak beliau gak salat malam. Padahal Kiai Hasyim Muzadi pernah menyatakan di depan saya bahwa waktu menjelang subuh adalah waktu istijabah (gampang dikabulkan oleh Allah). Karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dzikir dan munajat kepada Allah SWT.
”Saya sudah berkali-kali membuktikan,” katanya meyakinkan saya dan teman-teman. Kiai Hasyim Muzadi seolah mau menekankan kepada saya bahwa kita punya keinginan apa saja akan terkabul jika kita rajin bermunajat kepada Allah menjelang salat Subuh. (m mas’ud adnan/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News