SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Berbagai cara dilakukan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Situbondo untuk terus mendulang prestasi para atlet di semua cabang olahraga (Cabor) binaannya.
Salah satu cara yang mulai dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Situbondo itu berupa penerapan metode 'sport science', yaitu metode untuk mengembangkan atlet lewat kajian ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Komisi E Cek Kesiapan Situbondo sebagai Tuan Rumah Porprov VII Jatim
"Ada tiga bidang dalam metode 'sport science', di antaranya fisiologi yang berkenaan dengan peningkatan fisik atlet untuk mempelajari bagaimana tubuh dalam merespon serta adaptasi selama latihan," kata Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdo di sela acara Seminar Gizi Kebugaran Untuk Olahraga Prestasi di Aula Pemkab Situbondo, Kamis (6/4).
Reno mengungkapkan, selain untuk merespon dan adaptasi selama latihan, fisiologi juga dapat membantu atlet untuk mengukur kekuatan maupun kelemahannya lewat uji kebugaran serta mengembangkan teknik pelatihan guna pengoptimalan adaptasi tersebut.
"Yang kedua namanya psikologi bagi atlet, untuk mengetahui motivasi dan kepercayaan atlet untuk meraih prestasi lebih baik dan lebih konsisten, selain itu juga untuk mengembangkan mental dan skill yang diperlukan dalam olahraga," ujarnya.
Baca Juga: FPTI: Venue Panjat Tebing di Situbondo Layak Digunakan Porprov Jatim
Advokat kondang di Situbondo ini melanjutkan bahwa dalam metode 'sport science' juga ada istilah biomekanika, yang berkaitan dengan analisa gerakan tubuh, dan merupakan sarana untuk menguji interaksi antara atlet dengan peralatan olahraga yang digunakan. Tujuannya untuk mendapatkan teknik terbaik dalam peningkatan prestasi olahraga.
"Makanya hari ini kami menggelar Seminar Gizi Kebugaran Untuk Olahraga Prestasi, Narasumbernya dari Asosiasi Nutrisi Olahraga Kebugaran Indonesia (ANOKI)," terangnya.
Menurut Reno, bahwa atlet di Situbondo yang dikenal dengan sebutan Kota Santri dan Bumi Solawat Nariyahnya itu memiliki kualitas tidak kalah dengan daerah lain. Terbukti pada tahun 2016 lalu, sejumlah atlet Situbondo memperoleh banyak medali emas.
Baca Juga: KONI Situbondo Rampungkan Tes Parameter Atlet Proyeksi Porprov Jatim 2022
"Secara kualitas kita tidak kalah dengan daerah-daerah lain, buktinya tahun 2016 lalu, atlet kita memperoleh banyak medali emas, seperti cabor anggar yang dapat 10 medali emas, 6 perak, dan 8 perunggu," tandasnya.
Reno Widigdo menambahkan, program pengembangan dan peningkatan prestasi semua cabang olahraga dengan cara 'sport science' mulai tahun 2017 akan terus dilakukan, pasalnya di KONI Situbondo Divisi Gizi yang salahsatu konsentrasinya di pengembangan atlet baru terbentuk tahun ini. (stb1/had/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News