GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengecek langsung persiapan masyarakat Desa Sambogunung Kecamatan Dukun yang akan dinilai oleh juri lomba Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Tingkat Nasional, Selasa (25/4).
Di hadapan seluruh ibu-ibu anggota PKK, Bupati meminta agar masyarakat tetap membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. “Lomba ini adalah sarana saja. Yang penting adalah budaya masayarakat yang selalu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Dia menyatakan, setelah melihat dampak dari lomba ini, ketika Desa Sambogunung terpilih mewakili Provinsi Jawa Timur untuk maju ke tingkat nasional, terjadi perubahan yang sangat luar biasa. “Desa sini saat ini terlihat lebih bersih. Tanaman sayur mayurnya semakin banyak. Masyarakat tampak semakin tertib, mereka faham betapa pentingnya hidup bersih dan sehat,” paparnya.
Sambari mengaku senang karena keinginan hidup bersih dan sehat sudah mulai tumbuh. “Indikasinya sudah saya lihat sendiri. Di depan setiap rumah sudah menyiapkan tempat cuci tangan tangan dan kaki dengan disiapkan sabun. Asbak juga disiapkan di luar ruangan. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat sudah makin tinggi,” jelasnya.
Sementara Camat Dukun, Narto, didampingi Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Gresik Suyono mengakui saat ini tingkat konsumsi sayur mayur dan buah-buahan wargamya semakin meningkat. "Masyarakat bahkan menanam sendiri sayuran dan buah-buahan lokal untuk konsumsi keluarga. Bahkan beberapa warga yang kelebihan produksi, selain dikonsumsi juga dititipkan di warung-warung untuk dijual," katanya
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Tak hanya itu, lanjut dia, konsumsi rokok masyarakat Sambogunung juga tercatat semakin hari semakin berkurang. "Meski disiapkan semacam gazebo, namun hanya beberapa saja yang memanfaatkan dan selebihnya ada yang mengurangi merokok dan ada yang berhenti sama sekali. Sekarang masyarakat atau tamu sekalipun hanya bisa merokok di luar rumah, karena warga hanya menyediakan asbak di luar rumah," terang Narto.
Masih menurut Narto, budaya anti rokok ini juga ditindaklanjuti dengan kebijakan oleh Kepala Desa setempat. “Kepala desa Sambugunung juga menerbitkan Perdes (peraturan desa) anti rokok. Ketika disosialisasikan para anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Ketua RW dan Ketua RT banyak yang setuju. Jadilah hal itu semacam aturan khusus di desa setempat yang sanksinya disesuaikan kesepakatan masyarakat setempat,” katanya.
Ditambahkan Narto, semua yang telah dilaksanakan masyarakat Sambogunung Kecamatan Dukun telah mendapat apresiasi dari pemerintah, baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi. “Saat ini masyarakat masih akan meyakinkan juri PHBS tingkat Nasional untuk menjadi juara. Harapan masyarakat tersebut juga didukung oleh Bupati Gresik beserta OPD yang ada di Pemkab Gresik,” pungkas Narto. (hud/rev)
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News