LONDON, BANGSAONLINE.com - China dan negara-negara Eropa bekerja sama membangun sebuah desa di permukaan bulan. Tujuannya, untuk destinasi wisata.
Sebagai langkah awal, Badan Antariksa Eropa dan China segera membuat robot-robot yang bertugas membangun kampung, bahkan pada akhirnya bisa menjadi kota di bulan. Robot itu akan selesai tahun 2020 mendatang.
Baca Juga: NASA Umumkan Manusia dapat Hidup di Bulan Sebelum 2030
Tian Yulong, Sekretaris Jenderal Administrasi Ruang Angkasa China, mengkonfirmasi negaranya "membahas kerja sama" dengan ESA untuk membangun sebuah desa internasional.
China berambisi menjadikan kampung di Bulan sebagai kekuatan industri kedirgantaraan dan ruang angkasa yang maju dan terbuka.
Profesor Jiao Weixin, dari Sekolah Ilmu Bumi dan Antariksa Universitas Peking, meyakini, desa itu pada akhirnya akan berubah menjadi kota, dan suatu saat bisa menjadi tujuan wisata yang terjangkau.
Baca Juga: Roket SpaceX Starship Meledak saat Uji Terbang
Dia mengatakan bahwa partisipasi China dalam proyek ini menunjukkan kemauannya untuk menciptakan keuntungan bersama bagi seluruh dunia.
ESA memiliki 22 negara anggota, termasuk Inggris. Kantor pusatnya berada di Paris dan memiliki staf sekitar 2.000 orang, dengan anggaran tahunan 5 miliar poundsterling.
Manusia terakhir pergi ke bulan pada tahun 1972 di misi Apollo 17 milik Amerika Serikat.
Baca Juga: Ada Ledakan Lebih Hebat dari Matahari. Ma Khalaqta Hadzaa Bathila
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News