LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Tak ada aksi massa. Juga tak ada gesekan antara buruh dan pengusaha. Itulah suasana hari buruh sedunia atau yang dikenal May Day, 1 Mei, yang terjadi di Lumajang. Di kota pisang ini, ratusan buruh justru menggelar tasyakuran, sebagai bentuk syukur kepada Allah lantaran tidak ada gesekan antara buruh dengan pihak pengusaha.
Sekitar 400 perwakilan buruh di Lumajang, menggelar tasyakuran peringatan Hari Buruh Internasional, di Gedung Soejono, Jalan Alun-alun Selatan, Senin (01/05). Bupati Lumajang, Forkopimda, pengurus Apindo, pengurus asosiasi se Lumajang serta pengurus Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi) setempat, duduk bersama di acara itu.
Baca Juga: Peringati May Day 2024, Pj Wali Kota Mojokerto Komitmen Perjuangkan Kesejahteraan Buruh
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs Suharwoko mengatakan, peringatakan Hari Buruh itu, telah dilakukan berbagai kegiatan. Mulai donor darah di empat lokasi; Kecamatan Tempeh, Kecamatah Klakah, Kecamatan Gucialit dan PT. Mustikatama. Pesertanya, sekitar 813 orang.
"Juga pelaksanaan olahraga sepeda santai yang diikuti oleh sekitar 1300 peserta dengan hadiah utama berupa ibadah umroh," katanya.
Bupati Lumajang Drs As'at Malik M.Ag menyatakan, Kabupaten Lumajang jika diatur dengan bagus, semuanya akan berjalan dengan aman dan baik bagi para pengusaha maupun karyawannya. "Para pemilik perusahaan dan karyawan agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak terjadi permasalahan," ungkap As'at.
Baca Juga: Peringati Mojokerto Mods May Day, Pj Wali Kota Mojokerto Kampanye Safety Riding Bareng Vespa Mania
Sembari berpesan kepada para pengusaha untuk membayar gaji karyawan sebelum keringat mereka kering sesuai dengan ajaran Rasulullah. (ron/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News