Rute Angkot Gratis di Kota Mojokerto Tak Merata, Dewan Minta Dievaluasi

Rute Angkot Gratis di Kota Mojokerto Tak Merata, Dewan Minta Dievaluasi Dua bus sekolah bantuan Kemenhub belum beroperasi karena nunggu kelengkapan ranmor turun dari Samsat. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kalangan DPRD Kota Mojokerto meminta adanya evaluasi terhadap program angkutan sekolah gratis yang diusung Dinas Perhubungan (Dishub) selama ini. Desakan para wakil rakyat dari Komisi II ini menyusul keluhan masyarakat yang menangkap adanya kesenjangan dalam pengaplikasian program yang berjalan sejak tahun 2015 lalu.

"Kita mengapresiasi program angkutan sekolah gratis ini. Namun ada sejumlah hal yang perlu dibenahi, seperti adanya daerah yang belum terlayani rute angkot gratis," papar anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Denny Novianto usai hearing dengan pihak Dishub soal angkot gratis di kantor Dishub setempat, Minggu (7/5).

Baca Juga: Pj Ali Kuncoro dan Kepala OPD Meriahkan Lomba Kampung Jelang HUT Kota Mojokerto

Politikus Demokrat ini menganggap program layanan masyarakat dan upaya pemda mempertahankan keberadaan angkot yang makin sepi peminat ini perlu dievaluasi.

"Ada beberapa hal yang harus dikaji lagi. Apakah karena armadanya yang kurang atau seperti apa formatnya angkot gratis ini," tambah Deny.

Soal pengefektifan program angkot gratis ini, Komisi II tampaknya satu suara. Sekretaris Komisi II Edwin Endra Praja juga mendesak Dishub segera mengoperasionalkan dua bus sekolah bantuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 2016 silam.

Baca Juga: Antisipasi Penumpukan Lalu Lintas, Dishub Kota Mojokerto Andalkan ATCS

"Kami meminta agar Dishub segera mengoperasionalkan dua bus bantuan itu, sehingga mengurangi kesenjangan pelayanan terhadap masyarakat, terutama di kawasan Rejoto (Pulorejo-Blooto)," desaknya.

Kata Edwin, selama ini kedua daerah tersebut masih belum tersentuh rute angkut gratis. "Masyarakat sana mengeluh karena tidak adanya angkut yang melalui rute tersebut. Apalagi yang gratis-gratis," sindirnya.

Sementara itu, usai hearing, Kepala Gaguk Tri Prasetyo tak menampik adanya kawasan yang masih berstatus sebagai lost rute.

Baca Juga: Urai Kepadatan Lalu Lintas, Dishub Kota Mojokerto Kembangkan ATCS

"Harus kami akui masih adanya kesenjangan trayek di daerah Rejoto karena memang belum tersentuh angkutan umum. Itu karena dulu, tata guna lahannya belum sepadat daerah timur. Sekarang sebaliknya, pemukiman dan infrastruktur sudah berkembang, dan itu yang kami ikuti," jelas Gaguk.

Untuk itu, lanjut ia, pihaknya akan melakukan kajian penataan jaringan trayek. "Sekarang di Rejoto ada perumahan, Kampung Bahasa, dan rencananya rusunawa. Kita akan kaji untuk menghadirkan angkota di sana, dan untuk itu kita tidak bisa dicoba-coba karena ada kajian ilmiahnya," tambah ia.

Ia juga mengungkapkan akan segera mengoperasionalkan dua bus sekolah bantuan Kemenhub. "BKPB dan faktur dari Kemenhub dua bus itu kini sudah turun. Kalau surat tanda nomer kendaraan dan STNK dari Samsat segera dioperasionalkan. Secepatnya pokoknya," janjinya.

Baca Juga: Tekan Polusi, Ratusan Mobdin dan Umum di Kota Mojokerto Ikuti Uji Emisi Gratis

Kata ia, kendaraan kalau mau beroperasi harus melalui persyaratan teknis dan administrasi. Teknis seperti kelayakan kendaraan, sopirnya, dan rute. Administrasi menunggu penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dari Samsat.

Dishub juga sedianya menambah tiga armada lagi untuk mendukung 13 armada angkut sekolah gratis yang sudah beroperasi. Namun soal pengadaan ini belum bisa teralisasi karena masih harus menunggu e-catalog, kerena iklannya belum muncul. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO