SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kegaduhan politik di Jakarta saat pemilihan gubernur lalu membuat banyak pihak prihatin. Pasalnya, kegaduhan politik itu mengarah pada konflik horizontal antar pendukung. Kekhawatiran yang sama juga merembet ke Jawa Timur yang tahun depan akan menggelar pilgub dan 18 pilkada secara serentak.
Tak mau kegaduhan Pilgub Jakarta merembet ke Jatim, sejumlah elit partai sepakat menciptakan Jatim Teduh Tidak Gaduh. Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim menegaskan, perbedaan politik bukan berarti harus berujung pada perpecahan. Karena itu, pihaknya mengajak seluruh komponen di Jawa Timur agar saling menghargai perbedaan.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
“Kami berharap perbedaan tidak membuat masyarakat terpecah. Apalagi nenek moyang kita sudah mengajarkan kita hidup bersama di atas keragaman sebagaimana semangat Bhineka Tunggal Ika. Karena itu, kami sepakat mengusung tagline Jatim Teduh Tidak Gaduh. Saya berharap tagline ini bisa disebarluaskan dari mulut ke mulut maupun melalui media sosial sehingga menjadi virus positif,” beber Untari, Minggu (7/5).
Pernyataan politisi perempuan PDI Perjuangan tersebut juga diamini Ketua Harian DPD Partai Golkar Jatim, Freddy Purnomo yang sama-sama berharap Pilkada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu tak ada gesekan politik berarti di akar rumput.
"Semua partai politik siap menyambut Pilkada Jatim tahun depan, dan harapannya proses berjalan lancar, aman dan tertib," ucap Freddy Purnomo.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Pendapat serupa juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim, H. Masfuk. Orang nomor satu di PAN Jatim itu berharap Jawa Timur bisa terus rukun dan kondusif.
“Rivalitas politik tak boleh membuat masyarakat Jatim terbelah apalagi bermusuhan. Menang atau kalah, kita tetap bersaudara,” tandas mantan Bupati Lamongan dua periode itu.
Sementara itu, Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, mengaku bangga dan sepakat dengan harapan para politisi yang menginginkan Pilkada mendatang tetap membuat Jatim teduh dan tidak gaduh. Menurutnya, komitmen elit menjadi angin segar bagi para investor maupun pelaku ekonomi.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Inilah politik gaya Jawa Timuran, selalu ada sopan santun dan membangun keakraban. Semua sudah mengetahui di Jatim itu meski beda partai, tapi saudara dan itulah sesuatu yang indah," katanya.
Menurut dia, jika di daerah lain terdapat antarfaksi yang memetakan warna partai dan koalisi tertentu, namun di wilayahnya hanya ada satu faksi, yakni Jawa Timur.
"Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa partai-partai politik di Jatim sangat akrab dan bersaudara. Jika ada kegiatan partai kuning maka partai merah, biru, hijau, putih dan lainnya bergabung. Begitu juga sebaliknya," pungkas alumni Universitas nasional (Unas) Jakarta tersebut. (mdr)
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News