PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur, mengirimkan duta seni pada festival karya tari daerah provinsi Jawa Timur, tanggal 18 - 20 Mei mendatang yang digelar di gedung Cak Durasin, Jalan Genteng Kali 85 Surabaya.
Kegiatan festival karya seni tari daerah ini merupakan agenda rutin Pemprov Jatim dalam rangka mencari duta seni dari seluruh Jawa Timur untuk dikirimkan dalam festival karya seni tari tingkat nasional.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
Soni Budiarto SH. MSi sebagai Art Director duta karya seni tari mengatakan bahwa Pemkab Pamekasan setiap tahun rutin berpartisipasi mengirimkan duta seni untuk menunjukkan bahwasanya bumi gerbang salam memiliki seni budaya yang patut dilestarikan dan dikembangkan.
"Kali ini konsep yang kita bawa adalah mengangkat nilai-nilai tradisional yang ada dan berkembang di Kabupaten Pamekasan. Yakni "Pojian", sebuah bentuk upacara adat permohonan kepada Yang Maha Kuasa dan mempunyai prosesi ritual," ungkapnya.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Diceritakan, tarian ini menggambarkan suasana Desa Murtajih yang sedang dilanda paceklik, kekurangan sandang pangan, bahkan air di sumur-sumur kering kerontang. Maka masyarakat sepakat untuk mengadakan ritual "Pojian" yaitu ritual permohonan kepada Yang Maha Kuasa, untuk meminta turunnya hujan.
"Akhirnya terkabul apa yang diminta masyarakat dengan isyarat datangnya angin kalangbusbus atau puting beliung sehingga daun-daun berjatuhan dan saat itu juga hujan turun membasahi tanah Murtajih," cerita Soni.
Sedangkan Achmad Syaifuddin mengharapkan, Duta Seni Kabupaten Pamekasan pada festival karya seni tari kali ini mendapatkan hasil yang maksimal. "Karena kita sudah siapkan latihan satu bulan sebelumnya," tambahnya.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
Achmad Syaifuddin juga bercita-cita, seni budaya di bumi gerbang salam ini dikemas menjadi suatu atraksi wisata, yang bisa berkolaborasi antara pariwisata dan budaya seni. Konteksnya menjadi industri pariwisata, ketika wisatawan datang ke Pamekasan untuk menikmati suasana pantai Jumiang atau Talang Siring.
"Setelah itu, kita bisa giring untuk melihat karya seni kita, seperti tarian daerah, seni karawitan ataupun yang lain. Sehingga dampaknya pelaku seni tidak hanya sebagai industri sembilan, tetapi seni budaya kita menjadi industri utama yang bisa menopang kehidupan mereka," pungkasnya.
Para penari ini gabungan siswa-siswi dari berbagai sekolah dengan koreografer Fitria Rika Wahyuni. Diiringi musik gamelan Madu Sekar berkolaborasi dengan musik Ul Daul dengan penata musik, Firmansyah. (adv/err)
Baca Juga: Si Jago Merah Hanguskan 10 Kios di RSUD Smart Pamekasan, Pasien Sempat Panik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News