RSUD Ibnu Sina Gresik Manfaatkan DBHCHT Senilai Rp 38,1 M untuk Belanja Alkes

RSUD Ibnu Sina Gresik Manfaatkan DBHCHT Senilai Rp 38,1 M untuk Belanja Alkes Tenaga medik RSUD Ibnu Sina mencoba alat radiologi digital x-ray baru yang pengoperasiannya tinggal menunggu izin. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Kabupaten Gresik mengoptimalkan penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk pembelian alat-alat kedokteran canggih, serta membangun fasilitas penunjang yang lain. Hal itu dilakukan Ibnu Sina terhitung sejak program tersebut digulirkan mulai tahun 2012.

Penegasan itu disampaikan oleh Direktur RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Endang Puspitowati didampingi Kabag Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono, Jumat (19/5/2017).

Dikatakan Endang, pada tahun 2017, RSUD Ibnu Sina Gresik mendapat kucuran dana sebesar Rp 10 miliar dari DBHCHT. Dana tersebut digunakan untuk pembelian 1 unit ambulan, 16 unit stretcher/brankar alat kedokteran umum.

Kemudian, alat-alat lain yaitu 70 unit bedside cabinet, 65 overbed table, 10 unit emergency trolly/resuscitation crash cart, 3 DC shock defibrillator, 2 unit ECG 12 chanel, 10 unit bedside monitor yang semuanya untuk pasien jantung.

Endang Puspitowati menyatakan, sejak tahun 2012 RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik telah menerima dana bagi hasil cukai masing-masing tahun 2012 sebesar Rp 1,4 miliar, tahun 2013 naik menjadi Rp 2,5 miliar, tahun 2014 naik lagi menjadi Rp 5,7 miliar, dan tahun 2015 naik lagi menjadi Rp 10,2 miliar dan tahun 2016 turun hanya sebesar Rp 8,3 miliar.

"Selama ini penggunaan dana tersebut selalu kami diskusikan dengan pihak provinsi," terangnya.

"Dana tersebut untuk melengkapi beberapa fasilitas kesehatan berupa alat kedokteran untuk penyakit paru, jantung. Atas petunjuk dari pemberi dana, maka penggunaan dana tersebut kami kembangkan untuk pembelian alat-alat penyakit lain misalnya alat-alat obgyn dan lain-lain," sambungnya.

Masih menurut Endang, ada beberapa peralatan lain yang dibeli dari dana bagi hasil cukai, yaitu ventilator, caterisasi jantung, bronscoscopi, x-ray, dan USG 4 dimensi. Khusus program DBHCHT tahun 2016, RSUD Ibnu Sina Gresik melengkapi peralatan khusus radiologi digital x-ray dan fluoroscopy.

Alat radiologi ini adalah alat paling canggih untuk foto x-ray saat ini. "Di Kabupaten Gresik, alat ini hanya ada RSUD Ibnu Sina," paparnya.

Saat ini, lanjut Endang, alat tersebut belum dioperasikan karena masih menunggu perizinannya dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang belum turun. “Tidak lama lagi surat izin ini sudah turun, tapi kami sudah mempersiapkan dengan mendidik dan melatih beberapa tenaga medik yang ada di RSUD Ibnu Sina, termasuk dokter yang menangani alat tersebut sudah kami siapkan,” jelas Endang.

Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Suyono menambahkan, bahwa penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) di Gresik khususnya di RSUD Ibnu Sina sudah sangat optimal. Hal ini karena skala prioritas dana bagi hasil cukai dialokasikan untuk memperbaiki kualitas kesehatan.

“Dana ini sebagian besar dibelanjakan untuk alat-alat kedokteran, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup kesehatan masyarakat, terutama pasien penyakit paru dan jantung,” pungkasnya. (m. syuhud almanfaluty/adv)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO