TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mantan Camat Jenu yang kini menjabat Kerek, Kasmoeri, mengaku tidak tahu bahwa dirinya mendapatkan penolakan dari para kades.
Hal ini diketahui BANGSAONLINE.com mencoba mengkonfirmasi melalui pesan whatsapp-nya. "Wah saya tidak tahu mas, kalo ada berita (soal penolakan dari para kades) tersebut," ujar Kasmoeri singkat.
Baca Juga: Mediasi Gagal, Proses Hukum Kasus Perusakan Pagar Rumah Warga oleh Pemdes Mlangi Berlanjut
Seperti diberitakan sebelumnya, mutasi Kasmoeri dari camat Jnu ke Camat Kerek menyisakan polemik dan persoalan. Ia ditolak oleh para kades se-kecamatan Kerek lantaran gagal membina hubungan dengan para kades saat menjabat sebagai Camat Jenu.
Salah satunya diungkapkan Kepala Desa Karanglo, Sunandar. “Intinya kami menolak dia (Kasmoeri, Red) karena memiliki catatan merah ketika berada di Kecamatan Jenu,” ujar, Sunandar kepada BANGSAONLINE.com
Sunandar menjelaskan raport merah Kasmoeri yakni karena ia kurang peduli terhadap kades. "Kades di Kerek menginginkan sosok camat yang ringan tangan, transparan dan mau bekerja. Bukan camat yang tidak pro dengan kepala desa atau tak care. Kami berharap pemkab mempertimbangkan lagi keputusanya dalam menaruh dia sebagai Camat Kerek," ujarnya.
Baca Juga: Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga
Senada disampaikan Ketua Asosiasi Kepala Desa Kecamatan (AKD) Kerek, Rumadi. Ia menegaskan Kades se-Kecamatan Kerek yang berjumlah 17 orang menolak kepindahan Kasmoeri ke Kerek. Bahkan, kata Rumadi, ke-17 kades sudah sepakat untuk melakukan protes ke Bupati.
“Insya Allah hari Senin kami mau menghadap pak Bupati mas, agar ada solusi dan kalau bisa jangan dia,” tutur Rumadi.
"Kita pengen camat yang loyal, mau bekerja dan transparansi terhadap kades. Terlebih, dapat bekerja sama dan 'ngemong' agar kades juga dapat bekerja lebih giat. Intinya kami menolak Kasmoeri ditempatkan di Kerek," imbuhnya. (wan/rev)
Baca Juga: Bawaslu Tuban Imbau Kades Netral saat Proses Pilkada 2024, Ancaman Pidana Jika Terbukti Memihak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News