Beredar Surat Kiai Khos Jatim ke PKB: Kalau Bersatu, Gubernur Jatim Mendatang dari NU

Beredar Surat Kiai Khos Jatim ke PKB: Kalau Bersatu, Gubernur Jatim Mendatang dari NU Airlangga Pribadi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wacana Gubernur Jawa Timur dari kalangan Nahdliyin sudah disuarakan sejak setahun yang lalu. Cita-cita tokoh NU memimpin provinsi Jatim makin menguat setelah adanya dorongan politik dari Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto. Dari dua kali kunjungannya ke Jatim, politisi yang akrab disapa Setnov itu mengingatkan sudah waktunya kader NU memimpin Jatim. Pasalnya warga NU adalah mayoritas penduduk Jatim.

Terbaru, dukungan moral pun muncul dari sejumlah kiai khos agar sejumlah partai yang berlatar NU bersatu mengusung satu calon Gubernur dalam Pilgub 2018 mendatang. Surat yang ditujukan kepada Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar tersebut beredar secara luas di media sosial. Namun, Halim mengaku belum dapat surat tersebut.

Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik

“Saya sendiri belum dapat surat itu, jadi tak berani komentar. Saya takut keliru, karena ini menyangkut nama-nama kiai yang saya hormati dan panutan warga NU,” ujar orang nomor satu di parlemen Jawa Timur yang akrab disapa Pak halim itu, Minggu (21/5).

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman menilai secara subtansi surat dari kiai khos itu adalah dorongan moral kepada para tokoh dan politisi NU agar bersatu untuk mewujudkan Gubernur NU. Karena tanpa adanya persatuan dari kekuatan NU, sulit bagi NU untuk memimpin Jawa Timur.

Doktor ilmu politik dari Murdoch University ini mengingatkan, sepanjang sejarah berdirinya provinsi Jawa Timur belum pernah dipimpin seorang nahdliyin. Selama ini Jatim dipimpin oleh kalangan nasionalis maupun militer (purnawirawan). Hal itu tentu ironi karena penduduk Jatim mayoritas NU. Bahkan NU lahir di Jawa Timur sehingga menjadi basis terkuat ormas yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari tersebut.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

“Hanya persatuan kekuatan NU yang bisa mewujudkan cita-cita Gubernur Jatim dari NU. Saya kira subtansi surat dari kiai tersebut arahnya ke sana,” urai Airlangga Pribadi.

Ceo The Initiative Institute ini mengungkapkan, sebagai ormas besar, NU pastinya memiliki sejumlah tokoh yang potensial untuk memimpin Jawa Timur. Saat ini paling tidak sudah ada sejumlah nama yang muncul ke permukaan seperti Khofifah Indar Parawansa, Saifullah Yusuf, Abdul Halim Iskandar, Abdullah Azwar Anas dan Hasan Aminuddin.

Karena banyaknya tokoh yang mempunyai gerbong politik yang berbeda, maka perlu dipersatukan melalui wadah NU dengan inisiatif ulama. Sebab, tanpa satu suara, maka suara NU akan kembali terpecah seperti pilgub sebelumnya. Sehingga berat untuk merealisasikan Gubernur Jatim dari NU. Mengingat, ada calon dari kalangan nasionalis potensial yang diprediksi akan maju dalam pilgub mendatang.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

“Saya kira kiai atau ulama NU bisa menginisiasi agar NU satu suara dalam pilgub dengan mengusung satu calon hasil musyawarah bersama. Saya kira NU punya mekanisme untuk itu,” tutur eksponen ’98 ini.

Tokoh NU Jawa Timur, Hasan Aminuddin juga mendukung adanya cita-cita mewujudkan gubernur Jatim dari NU. Menurut anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem ini, pilgub 2018 adalah momentum untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Untuk realisasinya, Bupati Probolinggo dua periode itu menyerahkannya pada Ketua PWNU Jatim, KH. Mutawakkil Alallah dan para kiai khos.

“Saya sepakat kalau sudah waktunya Gubernur Jatim dari NU, bukan lagi sekedar Wakil. Kita ini mayoritas, sudah sepantasnya memimpin Jatim. Kalau gubernurnya bukan dari NU, sulit berharap NU akan maju di Jatim,” pungkas Mustasyar PCNU Kraksaan itu. (mdr)

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

BERIKUT INI BOCORAN SURAT KYAI-KYAI SEPUH KEPADA PKB UNTUK BERSAMA-SAMA SATU BARISAN DALAM MENGHADAPI PILGUB JATIM 2018 !!!*

Kepada yth

*Sdr Abdul Halim Iskandar*

Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang

*Ketua DPW PKB Jatim*

Di Tempat

Assalamu alaikum wr wb

Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi

Dengan berharap ridla dari Allah SWT, setelah melalui musyawarah kami para kiai dan pengasuh Ponpes yang bertanda tangan di bawah ini, ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Belajar dari pengalaman Pemilukada serentak beberapa tahun terakhir ini, diperlukan kebersamaan dan kekompakan demi kemaslahatan ummat. Para pendiri NU bisa begitu kuat dalam menghadapi cobaan dan tantangan di masa lalu karena kekompakan dan kebersamaan itu. Selain karena ikhtiar, ilmu, dan doa sebagai senjata utama.

2. Mengikuti tradisi para pendiri NU, kiai dan pengasuh ponpes selalu menjadi rujukan utama dalam proses pengambilan keputusan organisasi maupun politik. Setidaknya dilibatkan dalam musyawarah dalam pengambilan keputusan tersebut sehingga betul-betul membawa aspirasi NU maupun masyarakat luas.

Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya

3. Keterlibatan para kiai tersebut sangat penting untuk menjaga keutuhan NU, khususnya terkait dengan pemilukada Jatim mendatang. Para kiai dan pengasuh pondok pesantren tidak ingin pengalaman pemilukada yang lalu terulang karena tidak adanya kekompakan dan kebersamaan dalam perjuangan politik, saling ingin menang sendiri, sehingga mengakibatkan perpecahan di lingkungan NU yang butuh waktu panjang untuk menyatukannya kembali.

4. Sebagai tempat kelahiran NU dan basis utama Nahdliyin, saatnya Jawa Timur memberikan contoh kepada daerah lain tentang kebersamaan, kekompakan, dan keutuhan dalam setiap perjuangan. Semua itu demi kesejahteraan warga Nahdliyin dan warga masyarakat pada umumnya.

5. Sebagai partai yang didirikan para kiai dan NU, kami berharap PKB bersedia menjelaskan rencana pencalonan gubernur Jatim yang akan berlaga dalam pilgub 2018. Sungguh kami akan sangat bersyukur bila PKB bersedia menjadikan para kiai dan pengasuh pondok pesantren sebagai rujukan utama dalam menentukan figur calon gubernur yang akan diusung bersama.

Baca Juga: Ratusan Laskar Khofifah-Emil Siap Berjuang di Pilgub Jatim 2024

6. Demikian atas perhatiannya, kami ucapkan banyak terima kasih.

Surabaya, 19 Mei 2017

Yang bertanda tangan :

1. KH ZAINUDDIN JAZULI (PP Al Falah Ploso Mojo Kediri)

2. KH ANWAR MANSYUR (PP Lirboyo Kediri)

3. KH NURUL HUDA JAZULI (PP Ploso Mojo Kediri)

4. KH MIFTAHUL AKHYAR (PP Miftahussunnah Surabay)

5. KH NAWAWI ABDUL DJALIL (PP Sidogiri Pasuruan)

6. KH AGUS ALI MASYHURI (PP Bumi Sholawat Lebo Sidoarjo)

7. KH ANWAR ISKANDAR (PP Al Amien Ngasinan Kediri)

8. KH MUTAWAKKIL ALALLAH (PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo)

9. KH FUAD NUR HASAN (PP Sidogiri Pasuruan)

10. KH FUAD JAZULI (PP Ploso Mojo Kediri)

11. KH KHOLIL AS'AD SYAMSUL ARIFIN (PP Walisongo Situbondo)

12. KH IDRIS HAMID (PP Salafiyah Syafiiyah Pasuruan)

13. KH ABDULLAH KAFABIHI MAKHRUS (PP Lirboyo Kediri)

14. KH UBAIDILLAH FAQIH (PP Langitan Lamongan)

15. KH SYAFIUDIN WAHID (PP Darul Ulum Garsempal Sampang)

16. KH JA'FAR YUSUF (PP Darul Ulum Garsempal Sampang)

17. KH MAKHRUS (PP Al Ihsan Jrengoan Sampang)

18. KH NURUDDIN ABDURRAHMAN (PP Al Hikam Bangkalan)

19. KH MUDDASIR BADRUDDIN (Pamekasan)

20. KH MUJIB IMRON (PP Al Yasini Areng-areng Pasuruan)

21. KH FAKHRI ASCHAL (PP Saychona Cholil Bangkalan)‎

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO