SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Ketertinggalan Kabupaten Jember dari wilayah lain di Jawa Timur mendapat perhatian dari anggota DPRD Jawa Timur, Muhammad Fawait. Anggota parlemen asal daerah pemilihan Jatim IV yang meliputi Kabupaten Jember dan Lumajang ini menilai Jember temasuk wilayah yang pertumbuhan ekonomi dan pendapatannya rendah. Hal itu ironi mengingat Kabupaten Jember memiliki sumberdaya alama (SDA) yang melimpah.
Karena alasan itu, Fawait mendorong adanya pemekaran atau pemisahan wilayah Kabupaten Jember menjadi dua wilayah. Opsinya bisa pemisahan wilayah Barat dengan Timur, atau membentuk wilayah kota Jember yang terpisah dengan Kabupaten. Dengan demikian, pembangunan bisa lebih merata dan akses menuju Jember bisa lebih terbuka.
Baca Juga: Reses, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat di Griya Bakti Prapen Indah
“Kabupaten jember jelas tertinggal, bahkan dibandingkan dengan Banyuwangi yang merupakan Kabupaten tetangga. Karena itu, untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan, saya mendorong Kabupaten jember dimekarkan,” tegas politisi muda Partai Gerindra ini, Minggu (21/5).
Alumni magister Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini memaparkan, dirinya bahkan pernah melakukan penelitian terkait Kabupaten Jember. Dari hasil penelitiannya, dapat disimpulkan ada dua opsi yang bisa membuka keterisoliran Jember dari dunia luar, yaitu pembangunan infrastruktur dan pemekaran wilayah.
Sayangnya, pembangunan infrastruktur skala besar di Jember sulit diralisasikan dalam waktu dekat. Terlebih tol yang semula direncanakan lewat Jember ternyata urung. Justru tol itu melewat Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Demikian pula dengan jalur lintas selatan (JLS) yang sampai saat ini belum jelas kelanjutannya.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
“Saya pernah mengundang seorang dosen untuk menjadi pembicara di Jember, beliau enggan datang karena lamanya perjalanan darat menuju Jember. Seorang dosen saja enggan datang, bagaimana investor,” sindir Presidium KAHMI Kabupaten Jember tersebut.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) ini mengungkapkan, secara historis wacana pemekaran wilayah Kabupaten Jember sangat kuat. Karena sejak dulu wilayah Jember terbagi dua wilayah, contohnya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di Jember ada dua, PCNU Jember dan PCNU Kencong. Selain itu, kode nomor telpon di Jember juga ada dua yaitu 0331 dan 0336.
“Saya kira disadari atau tidak, Jember sejatinya sudah terbagi dua, baik cabang NU maupun nomor telepon. Sekarang tinggal mendorong realisasi secara pemerintahan,” imbuh politisi yang akrab disapa Mufa itu.
Baca Juga: Ketua DPRD Jatim Pimpin Upacara Hari Pahlawan 2024 di TMP Sepuluh Nopember 1945
Terpisah, kolega Fawait di dapil IV Mochamad Eksan juga sepakat dengan rencana pemekaran wilayah Kabupaten Jember. Terlebih pasca ada rekomendasi dari Pansus rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Jatim yang merekom pemekaran 5 Kabupaten dan 5 Kota di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jember.
Bahkan politisi NasDem ini menyegarkan kembali ingatan, bahwa sebelum tahun 2000 Jember sudah terbagi dua antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Kota Administratif. Karena itu road map-nya sudah ada untuk melakukan pemekaran. Saat ini yang diperlukan tinggal komitmen dan keputusan politik dari stakeholder yang ada, baik Bupati, DPRD Jember dan Gubernur Jawa Timur.
“Saya kira 31 kecamatan yang ada di Jember terlalu luas untuk dikelola seorang kepala daerah. Demikian pula dengan Jawa Timur yang begitu luas dengan penduduknya yang padat terlalu besar bila hanya terdiri dari 38 Kabupaten dan Kota. Karena itu, perlu komitmen juga dari Gubernur sebab pemekaran ini bolanya dari Gubernur,” pungkas Eksan. (mdr/rev)
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News