Bupati Tuban Bantah Pencopotan Direktur RSUD Dr Koesma Buntut Kisruh dengan DPRD

Bupati Tuban Bantah Pencopotan Direktur RSUD Dr Koesma Buntut Kisruh dengan DPRD Bupati Tuban, H Fathul Huda

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pencopotan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Koesma Tuban, dr. Zainul Arifin yang dilakukan secara tiba-tiba oleh Pemkab, mengagetkan banyak pihak. Beberapa kalangan menilai pencopotan itu merupakan buntut perselisihan antara RSUD Dr Koesma dan anggota DPRD Tuban yang bermula dari postingan di media sosial facebook beberapa waktu lalu.

Namun, hal ini dibantah oleh Bupati Tuban H Fathul Huda. Ia menegaskan bahwa pencopotan Zainul Arifin tidak ada hubungannya dengan persoalan tersebut. Permasalahan yang terjadi antara RSUD dr Koesma dengan anggota DPRD, kata dia, hanya urusan pribadi, sehingga tidak melibatkan institusi.

Baca Juga: Pembangunan Gedung IPIT Molor, DPRD Tuban Panggil RSUD dan Kontraktor

"Jadi pencopotan Direktur RSUD Koesma tidak ada kaitannya dengan hal itu. Yang pasti tidak ada kaitannya," tegasnya.

Fathul Huda berdalih pencopotan itu hanya untuk penyegaran. Sebab, jabatan Direktur yang diemban Zainul Arifin sudah melebihi batas maksimal 5 tahun. "Rotasi itu hal yang biasa, jadi tidak ada kaitanya dengan dewan," kelitnya.

Sementara untuk menggantikan dr Zainul Arifin, saat ini Direktur RSUD Dr Koesma dijabat Pelaksana Tugas (Plt) dr Saiful Hadi yang notabene menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Saiful ditetapkan sebagai Plt direktur sejak 19 Mei lalu.

Baca Juga: DPRD Tuban Minta Pemkab segera Selesaikan Masalah untuk Perluasan RSUD

Sedangkan, dr Zainul sendiri kini hanya menjadi dokter senior ahli spesialis Patologi di RSUD Dr Koesma.

"Iya per 19 Mei 2017 kemarin saya ditugasi menjadi Plt Direktur RSUD Dr Koesma," ujar Saiful Hadi singkat saat dikonfirmasi. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO