PACITAN, BANGSAONLINE.com - Bulan puasa memang bulan penuh berkah. Terlebih saat menjelang lebaran seperti sekarang ini. Meski masih dua pekan lebih datangnya hari raya, namun sejumlah industri rumahan di Dusun Jambu, Desa Bangunsari, Kecamatan/Kabupaten Pacitan yang memproduksi jajanan tradisional mulai kebanjiran order.
Seperti dialami Siti Khotijah ini. Sudah sejak sepekan lalu, ia mulai menerima orderan jajan tradisional. Seperti madu mongso, goyang, keripik tempe, serta arak keling. Ibu dua anak ini memang selalu menjadi jujukan orang, khususnya ibu-ibu di lingkungannya yang berkeinginan memesan jajanan untuk persiapan hari raya nanti. Meski hanya industri dadakan, namun wanita paruh baya ini mengaku sempat panen untung setiap menjelang Idul Fitri.
Baca Juga: Awal Puasa Kali ini Suhu Udara Semakin Panas, Begini Penjelasannya
"Banyak yang memesan jajanan. Baik itu madu mongso, arak keling serta goyang. Namun yang paling banyak madu mongso dan kolong arak keling," tutur Ninik, begitu Siti Khotijah akrab disapa, Minggu (11/6).
Dua jajanan tradisional itu memang paling banter diproduksi. Sebab jarang ditemui di toko-toko jajanan yang ada di Pacitan. Kalaupun ada, citra rasanya memang berbeda. Selain itu, harga jual di toko memang sedikit lebih mahal. Wajar saja, bila ibu-ibu di kampungnya memilih memesan langsung ke Ninik lantaran harganya lebih murah dan citra rasanya memang lebih enak. Yang lebih penting lagi, jajanan buatannya dijamin bebas dari bahan-bahan kimiawi atau pengawet.
"Untuk satu kilo madu mongso saya banderol Rp 55 ribu. Itu sudah dalam kondisi terbungkus plastik. Kalau arak keling, lebih murah hanya Rp 50 ribu setiap satu kilogramnya (kg)," sebut istri dari M. Tokhid yang berprofesi sebagai tukang kayu ini pada pewarta.
Baca Juga: PCNU Pacitan Segera Susun SE Terkait Tata Cara Salat Tarawih dan Salat Id di Rumah
Lebih jauh, Ninik mengungkapkan, dari hasil memproduksi jajanan khas Pacitan saat menjelang hari raya, ia mengaku bisa mengantongi omzet kotor hingga jutaan rupiah. Tentu dari jerih payahnya itu, akan bisa dijadikan bekal merayakan hari nan fitri nantinya.
"Alhamdulillah, rata-rata dari memproduksi jajan, bisa mendapat omzet kotor hingga Rp 5 jutaan lebih. Ya bisa buat berlebaran," tuturnya polos. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News