GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kasus dugaan adanya gratifikasi senilai Rp 300 juta dari proyek pipa Pertagas (Pertamina Gas) di Kecamatan Cerme dan Kebomas menjadi perhatian berbagai kalangan masyarakat, salah satunya KH Nur Muhammad, penasehat MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Gresik.
Pria yang juga politikus Golkar ini mengatakan terus memantau perkembangan kasus yang tengah ditangani oleh Inspektorat tersebut. "Banyak tokoh, kiai dan masyarakat mempertanyakan kasus tersebut. Kok bisa sampai seperti itu," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (21/6/2017).
Baca Juga: Tuli Mengaji, Inovasi Pelatihan Mengaji Kotugres dengan Metode Amakasa
"Kami dari kalangan tokoh masyarakat jelas merasa kaget, prihatin dan miris," cetus Gus Nur, begitu akrab disapa.
Kata Gus Nur, wajar jika masyarakat menaruh perhatian besar terhadap kasus tersebut. Sebab kabarnya, uang Rp 300 juta itu mengalir ke sejumlah pejabat Pemkab Gresik. Apalagi, belakangan ini KPK tengah mengobok-obok Jawa Timur. KPK melakukan OTT di DPRD Jatim dan DPRD Kota Mojokerto.
Untuk itu, Gus Nur mendesak agar Inspektorat membongkar tuntas skandal tersebut. "Inspektorat jangan sampai masuk angin," pungkasnya. (hud)
Baca Juga: Proyek Pipa Gas PGN di Desa Betoyo Manyar Sudah Disosialisasikan ke Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News