SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjelang lebaran, para penjahat tetap saja beraksi di Kota Surabaya. Praktis, antisipasi hingga penindakan terhadap para pelaku kejahatan 3C itu, menjadi atensi Kepolisian Polrestabes Surabaya.
Dari data Satreskrim Polrestabes Surabaya, kejahatan 3C (curas, curat, curanmor) dari tahun 2015 hingga 2017 hari ke-26 puasa Ramadhan secara umum naik. Yang mengalami kenaikan signifikan adalah angka curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Jika di tahun 2015 hanya pada angka 24, maka di tahun 2016 mencapai angka 152 kasus. Tetapi pada tahun 2017 kali ini, curanmor turun drastis diangka 50 kasus.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Untuk kasus curat (pencurian dengan pemberatan), tercatat dari tahun 2015 hingga 2017, terus mengalami kenaikan. Yaitu, tahun 2015 sebanyak 30 kasus ; 2016 sebanyak 49 dan 2017 sebanyak 54 kasus. Curat ini, termasuk kejahatan pembobolan rumah yang sangat rawan jelang lebaran. Sebab banyak rumah kosong yang ditinggal mudik oleh penghuninya.
Walaupun terdapat kenaikan kasus 3C jelang lebaran tahun ini, namun Tim Anti Bandit Satreskrim Polrestabes Surabaya telah berhasil menangkap 180 tersangka, baik dari kasus curas, curat maupun curanmor.
"Dari 180 tersangka dalam kasus 3C itu, kami tangkap mulai hari pertama Ramadhan hingga hari ke-26 puasa ramadhan,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto BG Silitonga," Sabtu (24/06/2017).
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Para awak media pun kemudian bertanya mengenai langkah Satreskrim Polrestabes Surabaya dalam menjaga keamanan warga Kota Surabaya hingga lebaran dan setelah lebaran nanti.
Menjawab pertanyaan ini, AKBP Shinto menjelaskan, bahwa pihaknya akan semakin intens dengan menurunkan Patroli Tim Anti Bandit ke permukiman, perumahan, titik-titik pertemuan massa serta kompleks-kompleks bisnis dan perdagangan.
Meskipun begitu, AKBP Shinto mengimbau agar warga Surabaya tetap melakukan upaya kewaspadaan terhadap tindak pidana kejahatan. "Yakinkan semua pintu dan jendela dalam keadaan terkunci, barang elektronik dan gas dalam keadaan mati. Simpan barang barang berharga, pada tempat yang benar benar aman," pesan AKBP Shinto.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Surabaya Diduga Tewas Overdosis
"Pasang CCTV pada titik strategis di luar maupun di dalam rumah yang dapat diakses melalui gadget ketika mudik, sehingga dapat memberi sistem alarm ketika terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Berikan informasi kepada sekuriti atau satpam, tetangga, pengurus RT/RW maupun Bhabinkamtibmas Polsek setempat, bahwa rumah anda dalam keadaan kosong," pungkas AKBP Shinto. (irw/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News