PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Sengketa lahan SMAN 1 Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur hingga kini belum menemukan titik terang. Padahal sudah 5 bulan lebih ahli waris menyegel sekolah tersebut. Pemerintah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur juga belum bisa memastikan kapan akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tak pelak, hal ini membuat pihak sekolah prihatin. "Kami hanya kasihan terhadap para siswa yang harus mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah. Baik kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan yang lain seperti saat ini. Para siswa baru pun saat ini mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan sekolah di luar," ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Waru Chairul Riski S.Pd.
Baca Juga: Pelajar SDN Tamberuh 2 Terdampak Sengketa Lahan antara Pemkab Pamekasan dengan Pemilik Tanah
Ia berharap kepada pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk segera menyelesaikan masalah tersebut, karena selama ini sudah empat kali proses penyegelan terjadi, yakni tahun 2004, 2012, 2013 dan 2017 ini.
Kata Chairul Riski, penyegelan ini terjadi karena selama ini Dispendik terkesan tak serius menyelesaikan kasus tersebut. "Selama ini hanya diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak ahli waris seperti diberikan harapan palsu, sehingga akhirnya disegel kembali. Kami kasihan kepada para murid yang harus belajar numpang sana sini sehingga tidak maksimal. Ya gimana lagi," ujar Chairul Riski.
"Kami dengan pihak komite sekolah sudah ke DPRD Provinsi Jawa timur, dan UPT Dinas Pendidikan Provinsi Cabang Pamekasan untuk minta tolong agar kasus ini segera diselesaikan, tetapi sampai saat ini jawabannya hanya masih dalam proses dan diminta sabar," ungkap Chairul.
Baca Juga: Ormas Madas Luruk PT Budiono Kecam Penebangan Pohon Mangrove, Herman: Tanah itu Milik Kami
Keluhan senada juga diungkapkan para siswa-siswi SMAN 1 Waru. Mereka mengaku tak nyaman belajar di luar sekolah. "Kegiatan belajar mengajar yang kami terima tidak efektif, kami tidak bisa belajar dengan baik, karena kadan-kadang setiap mata pelajaran hanya 15 menit. Bagaimana bisa efektif," keluh ujar Sultan Maulana Acmad Rofiki, salah satu siswa kelas XI.
"Kami minta kepada pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah ini, kami ingin belajar dengan tenang demi masa depan kami," harap Sultan yang mengaku bercita-cita jadi dokter tersebut.
Baca Juga: JPU Diduga Salah Melakukan Penuntutan Terhadap Terdakwa ke Pengadilan Negeri Pamekasan
Seperti diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Waru Pamekasan disegel oleh ahli waris, Salim (50) sejak tanggal 2 Februari 2017. Pasca disegel, para siswa harus belajar dengan menumpang ke sekolah-sekolah lain. Sampai saat ini tidak ada kepastian kapan SMAN 1 Waru tersebut akan dibuka kembali. (err/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News