Tahun Ajaran Baru 2014/2015 Dimulai, Distribusi Buku K13 Belum Tuntas

SURABAYA (bangsaonline) - Distribusi buku kurikulum 2013 (K13) ke sekolah-sekolah yang ada di Jatim belum tuntas hingga sekarang. Padahal tahun ajaran baru 2014/2015 sudah dimulai 14 Juli lalu. Menurut informasi, distribusi buku kurikulum 2013 yang sudah tuntas hanya di Surabaya. Sedangkan di 37 kabupaten/kota lainnya masih banyak yang kurang.

Pihak sekolah dari SD hingga SMA sendiri sudah melakukan pemesanan buku tersebut sejak beberapa waktu lalu. Namun hanya sebagian kecil yang sudah menerima. Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun menegaskan pihaknya sudah mengecek ke lapangan diantaranya Gresik, Malang dan beberapa kota lainnya. Dan pada intinya pihak sekolah siap melaksanakan kurikulum 2013. Seminggu lalu masih sekitar 6-7 persen buku kurikulum 2013 ini sudah terdistribusi ke sekolah. Kemungkinan minggu ini sudah naik prosentasenya.

Baca Juga: Dinas Pendidikan Blitar Harap Sekolah Mulai Terapkan Kurikulum 2013

“Memang pada 14 Juli lalu tahun ajaran baru dimulai. Namun belum efektif karena diisi dengan pondok Ramadan. Dan akan efektif ajaran baru pada awal Agustus. Dan saya harap buku tersebut sudah diterima pihak sekolah semua,” jelasnya.

Namun begitu pihaknya sudah melakukan antisipasi keterlambatan buku ke beberapa sekolah yang mungkin telat memesan buku pada penerbit. Sebab, ada beberapa sekolah yang telat memesannya.

“Bagi sekolah yang belum menerima buku sudah ada antisipasi. Yaitu dengan adanya vcd/cd yang berisi softcopy buku kurikulum 2013 dari jenjang SD, SMP, SMA yang dibagikan pada mereka beberapa waktu lalu,”katanya.

Ia juga meminta pada pihak sekolah untuk aktif melakukan komunikasi dengan penerbit. Semisal menanyakan pesanan bukunya kapan dikirim ke sekolah. “Makanya kami juga meminta pihak sekolah untuk tidak membayar buku dimuka. Buku datang dan jumlah sesuai pesanan, baru dibayar,” ucap mantan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Jatim ini.

Disinggung jika ada penerbit yang terlambat mengirim buku ke sekolah, Harun mengatakan tentu ada konsekwensinya. Seperti akan diberi sanksi atau tak boleh mengikuti lelang pengadaan lagi. “Soal kapan buku tersebut harus dikirim penerbitnya ke sekolah, ya secepatnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO