TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan pentingnya mendorong dan menguatkan peran koperasi dan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) demi menghadapi liberalisasi dan perdagangan bebas di tingkat regional kawasan ASEAN maupun internasional.
"Pilihan kita, memberikan keseimbangan dalam pasar global, dengan pemerintahnya membela yang kecil sehingga dapat berkembang dan memiliki daya beli," kata Gubernur Jatim Soekarwo saat memberi sambutan dalam Peringatan Hari Koperasi ke-70 Provinsi Jawa Timur di GOR Lembu Peteng kabupaten Tulungagung, Jumat.
Baca Juga: Pertama di Kota Batu, Pemkot Launching Koperasi Multi Pihak Kreatif
Menurut Soekarwo, pada saat semua berpikiran usahaefisien adalah pemenang, maka usaha yang kecil kalah karena usaha kecil kurang efisien.
Krisis sekarang disebabkan kegagalan dari prinsip efisiensi liberalisasi, yang menjadikan usaha kecil mati atau tidak dapat berkembang, ujarnya.
"Kalau ingin negara maju, jangan biarkan koperasi dan UMKM kalah dengan perusahaan-perusahaan multinasional," kata Pakde Karwo, sapaan karib Gubernur Jatim itu.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Untuk itu, Pakde Karwo menegaskan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen terhadap pemihakkan kepada koperasi dan UMKM.
Dalam hal ini, lanjut dia, Pemprov Jatim melalui program "APBD untuk Rakyat" terus fokus pada pengembangan dan penguatan sektor usaha mikro, kecil dan menengah, serta perkoperasian.
Di hadapan Menteri Koperasi dan UKM, Pakde Karwo melaporkan, komitmen Pemprov Jatim ini membuahkan hasil pada koperasi dan UMKM.
Baca Juga: Di Acara Gebyar Koperasi dan UMKM, Wakil Wali Kota Pasuruan Ungkap Efek Bagi Perekonomian
Koperasi dan UMKM di Jatim telah berkontribusi sebanyak Rp1.020 triliun atau kontribusi 54,98 persen pada PDRB Jatim.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM A.A. Gde Ngurah Puspayoga mengatakan, pihaknya telah membuat program untuk koperasi dan umkm yang tidak terjaring oleh kredit usaha rakyat (KUR).
Kepada koperasi dan UMKM tersebut diberikan maksimal pinjaman Rp10 juta. Selain itu, Kemenkop UKM telah melakukan pendataan terhadap koperasi yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Diskop UKM Jatim Gelar Penyerahan Hadiah di Puncak HUT ke-77 Koperasi
Menteri Puspayoga mengatakan, hingga saat ini sudah dibubarkan 43 ribu koperasi yang sebagian besar diakibatkan permasalahan manajemen.
Selain itu, terdapat 76 unit koperasi yang sakit dan 76.000 unit koperasi yang sehat.
Melihat hal ini, Menkop dan UKM berpesan kepada jajaran instansi yang menangani koperasi dan UMKM untuk membina koperasi yang sakit dan tidak membuat banyak koperasi.
Baca Juga: Terima Bintang Abhinaya Jagadhita di Bidang Koperasi, Khofifah: Untuk Masyarakat Jawa Timur
"Lebih baik membina koperasi yang sakit agar sehat kembali. Ke depan tidak ada lagi koperasi yang sehat dan sakit. Kalau tidak bisa dibina, maka dibubarkan,"ujar Menteri.
Menurut Menkop UKM, yang terpenting koperasi semakin hari jumlahnya makin banyak anggota, dan makin berkualitas, sehingga bisa menyumbangkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo mengatakan, peringatan hari koperasi menginspirasi masyarakat mengenai begitu pentingnya koperasi sebagai soko guru ekonomi.
Baca Juga: Peringati Harkopnas ke-77, Pemkot Kediri Gandeng Dekopinda Gelar Sarasehan Perkoperasian
Di Tulungagung sendiri saat ini terdapat sebanyak 961 unit koperasi, dengan di dalamnya terdiri dari 71 unit koperasi wanita, 105 unit koperasi wanita syariah. Total Aset koperasi wanita setempat saat ini mencapai Rp24,5 miliar.
Peringatan Hari Koperasi ke-70 Jawa Timur Tahun 2017 bertema "Koperasi menuju pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia." (yul/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News