SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr. Syafiin atau Gus Syaf yang selama 18 tahun berdinas di lingkungan Sekretariat Militer Kepresidenan memutuskan maju sebagai kontestan pemilihan gubernur Jawa Timur. Mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Kepresidenan itu mendaftarkan diri sebagai Cagub dari Partai Demokrat.
Pria asal Jombang bergelar doktor itu mengungkapkan, keputusannya maju untuk melanjutkan program kerja Soekarwo yang dianggap sukses membangun Jawa Timur. Sebagai warga asli Jawa Timur, dirinya tak rela kalau Jatim dipimpin figur yang tidak punya visi dan komitmen melanjutkan program-program populis Pakde Karwo.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
“Saya ini orang asli Jawa Timur, saya terpanggil untuk kembali ke Jatim. Meneruskan program Pakde Karwo dan mensejahterakan warga Jawa Timur,” tutur Gus Syaf, Jumat (21/7).
Pria yang dikenal dekat dengan Luhut Binsar Panjaitan ini mengakui keputusannya maju pilgub juga karena derasnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Jawa Timur, baik kalangan pesantren maupun nasionalis. Terlebih dirinya adalah cucu dari Gubernur Jatim pertama Raden Mas Ario Soerjo yang dikenal dengan nama Gubernur Soerjo.
Dukungan dari kalang ulama dan pengasuh pondok pesantren juga mengalir padanya, hal itu tak lepas dari latar belakangnya sebagai anggota keluarga besar Thoriqoh Shiddiqiyah, Ploso, Jombang yang mempunyai pengaruh luas di Jawa Timur.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
“Alhamdulillah, saya dekat dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Mereka juga merestui ikhtiar saya maju di pilgub Jatim,” imbuh pemilik tujuh gelar kesarjanaan ini.
Perwira menengah (pamen) di Mabes Polri ini mengakui punya bekal yang cukup di bidang keilmuan, baik, akademis, militer maupun intelijen. Pengalamannya mendampingi dan membantu 6 Presiden RI juga merupakan bekal yang luar biasa yang nantinya bisa diaplikasikan dalam memimpin provinsi dengan jumlah penduduk 40 juta lebih.
Gus Syaf membeberkan, dirinya sudah memahami problematika Jawa Timur, karena itu solusi dan konsep untuk memimpin Jatim juga sudah ia siapkan. Baginya, Jawa Timur harus semakin maju. Sebab, provinsi ini kaya akan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Letak jawa Timur yang strategis dengan bentang pantai yang panjang juga menyimpan kekayaan migas yang besar.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
“Bisa dibilang Jawa Timur itu punya segalanya, tinggal bagaimana mengelola segala sumberdaya yang ada tersebut,” ujar pria berkumis itu.
Sementara itu, Ketua Bidang Pendaftaran Desk Pilkada DPD Partai Demokrat Jatim, Maskur dan Sekretaris Kuswanto mengapresiasi kedatangan Syafiin mendaftar sebagai bakal Cagub dan Cawagub dari Partai Demokrat. Pihaknya mengaku bangga Demokrat menjadi pilihan ikhtiar politik para tokoh Jawa Timur.
Mantan Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur itu menilai dengan mendaftarnya Gus Syaf, masyarakat jadi mempunyai banyak pilihan. Karena selama ini yang mendaftar didominasi oleh politisi dan birokrat. Sedangkan Syafiin adalah seorang polisi aktif yang dekat dengan lingkungan istana.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi
“Banyaknya calon yang mendaftar ke Demokrat menunjukkan kecintaan rakyat pada partai ini. Terbukti, hari ini seorang polisi juga mendaftar dari Partai Demokrat,” tandas Maskur.
Untuk diketahui, sejak pendaftaran bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur resmi dibuka Partai Demokrat, sejak 12 Juli hingga hari ini ada sejumlah tokoh yang mendaftar, di antaranya Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Nurhayati Ali Assegaf (Anggota DPR RI), Nurwiyatno (Birokrat/Inspektorat Jatim) dan La Nyalla Mahmud Mattalitti (Ketua Kadin/Aktivis Ormas). Sementara Hadi Prasetyo (Komisaris Utama SIER/Mantan Birokrat) dan Saiful Rachman (Kepala Dinas Pendidikan Jatim) dikabarkan juga akan mendaftar dari Partai Demokrat. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News